REPRESENTASI SELF AWARENESS PADA LIRIK LAGU RUNGKAD “HAPPY ASMARA” DAN WAYAHE HILING “ENDANK SOEKAMTI”

Kajian ini bertujuan untuk memaparkan dan menganalisis representasi selfawareness pada lirik lagu Rungkad “Happy Asmara” dan Wayahe Hiling “Endank Soekamti.” Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis semiotika Charles Sanders Peirce, dengan mengadopsi model analisis transaksional yaitu the four life positions. Penelitian ini mengindikasikan bahwa pada lirik lagu terdapat empat posisi kehidupan dalam menjalankan perannya. Penelitian ini mendetailkan proses self-awareness pada setiap lirik lagu tersebut. Hasil penelitian menegaskan bahwa lirik lagu Rungkad “Happy Asmara” dan Wayahe Hiling “Endank Soekamti” menggambarkan perjalanan emosional dan kesadaran diri seseorang dalam menghadapi perubahan hidup. Penelitian ini memaparkan bahwa manusia bertindak berdasarkan skrip. Pada lirik lagu Rungkad “Happy Asmara” skrip yang terjadi adalah adanya proses penerimaan, pemulihan diri, dan pertumbuhan diri dari masa lalu yang menyakitkan. Adapun pada lirik lagu Wayahe Hiling “Endank Soekamti,” adanya skrip mengenai proses mengenal diri sendiri dengan nilai-nilai positif dan perubahan cara pandang terhadap orang lain. Keseluruhan lirik lagu Rungkad “Happy Asmara” dan Wayahe Hiling “Endank Soekamti,” menyajikan pesan moral dengan merincikan pesan-pesan tentang kesabaran, penerimaan diri, memaafkan, berprasangka baik, dan bersyukur. Penelitian ini tidak hanya sekadar memberikan pemahaman mendalam tentang representasi self-awareness dalam karya musik yang populer, tetapi juga memiliki implikasi yang signifikan dalam konteks pemahaman dan penguatan nilai-nilai agama. Penelitian ini menyoroti peran penting seni musik, khususnya dalam lirik dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan seseorang.