MANAJEMEN TABLIGH DI KORPS MUBALLIGH MUHAMMADIYAH GUNUNGKIDUL

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manajemen tabligh di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul melalui pendirian Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Gunungkidul. Metode penelitian ini dengan pendekatan secara kualitatif dengan penjelasan secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen tabligh di KMM Gunungkidul sesuai dengan fungsi manajemen dalam teori yang dikemukakan oleh George R Terry yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling). Pada aspek planning, KMM Gunungkidul memulai langkah dari analisis dari pengamatan di lapangan sosialisasi dan rekrutmen kepada sasaran program, pembentukan program kerja, penetapan metode, penetapan jadwal, hingga penetapan biaya. Lalu pada aspek organizing, upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk strukural, menetapkan tugas setiap posisi, menetapkan wewenang, dan penentuan lokasi tugas. Pada aspek actuating, terdapat langkah yang dijalankan yaitu dengan pemberian motivasi, pembimbingan, penjalinan hubungan, dan penjalinan komunikasi. Dan pada aspek controlling, upaya yang ditempuh adalah dengan menetapkan standar, pemeriksaan dan penelitian terhadap pelaksana tugas yang telah ditetapkan, dan tindakan-tindakan perbaikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa manajemen tabligh di KMM Gunungkidul menunjukkan efektivitas yang tinggi melalui pendekatan profesional yang diterapkan. Temuan terpenting adalah adanya struktur yang terorganisir dalam KMM Gunungkidul yang mengelola muballigh sebagai pegawai dengan standar profesional. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas dakwah tetapi juga memberikan motivasi dan penghargaan kepada muballigh, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih fokus dan terarah. Penelitian ini dapat berkontribusi pada pengembangan kajian tentang manajemen dalam ranah tabligh sehingga mampu menjadi pertimbangan bagi organisasi maupun lembaga Islam dalam menyelenggarakan dakwah di masyarakat.