SIKAP PENOLAKAN AUSTRALIA TERHADAP PENGUNGSI ETNIS ROHINGYA

ZAKIYYAH MUHANDISAH (2015) SIKAP PENOLAKAN AUSTRALIA TERHADAP PENGUNGSI ETNIS ROHINGYA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (329kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB. I.pdf

Download (10MB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB. II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB. III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB. IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
BAB.V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kebijakan dan sikap pemerintah Australia yang menolak para pencari suaka Rohingya yang ingin mengungsi ke negara Australia. Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Australia dirasa cukup keras, karena hal tersebut tidak berlandaskan rasa kemanusiaan. Dan hal itu telah menjadi kontroversi dan memunculkan kecaman dari berbagai masyarakat internasional, juga pihak UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees). Rohingya yang mengalami tindakait kekerasan sektarian akibat konflik yang terjadi di Myanmar membuat mereka kemudian terpaksa hams keluar dari negara Myanmar dan kemudian mengungsi ke negara lain. Perpindahan penduduk dan suatu negara ke negara lain dapat membawa dampak yang cukup besar bagi negara penerima seperti Australia. Hal ini tentu turut mengancam keamanan dan kedaulatan negara Australia.
Penelitian ini bersifat deskriptif, memberikan latar belakang terjadinya gelombang pengungsi etnis Rohingya dan negara Myanmar hingga mereka pergi untuk mengungsi ke Australia. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui alasan dibalik kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Australia dan strategi yang digunakan untuk membendung masuknya pengungsi ke negara Australia. Teori dan konsep yang digunakan untuk menjelaskan sikap yang diambil pemerintah Australia ini adalah dengan menggunakan teori Migrasi Intemasional yang dikombinasikan dengan konsep kepentingan nasional dan juga menggunakan konsep Keamanan. Berdasarkan teori Migrasi Internasional, bahwasannya setiap negara berhak untuk mengambil keputusan atau membuat kebijakan berdasarkan kepentingan nasional mereka. Dengan adanya permasalahan semakin meningkatnya pengungsi yang pergi ke Australia, lantas membuat pemerintah Australia kemudian mengambil kebijakan untuk menolak kedatangan mereka yang datang secara illegal dengan menggunakan perahu. Hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa Alasan dari kebijakan Australia yang kemudian menolak rohingya yakni karna adanya peningkatan yang cukup signifikan terhadap kedatangan pencari suaka yang menggunakan jalur penyelundupan manusia ke Australia. Oleh karna itu strategi yang digunakan Australia untuk menangkal kedatangan pars pengungsi yaitu dengan menerapkan kebijakan Operation Sovereign Borders. Australia juga turut bekerjasama dengan negara - negara di Asia untuk mengirim pan pengungsi yang berada di Australia ke negara mereka. Hal ini juga dilakukan sebagai upaya pencegahan dari dampak yang ditimbulkan pengungsi di negara.

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1
Depositing User: Bima
Date Deposited: 03 Sep 2024 04:33
Last Modified: 03 Sep 2024 04:33
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/47932

Actions (login required)

View Item
View Item