PEMASARAN KAKAO DI KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL

Kecamatan Dlingo merupakan wilayah yang sesuai dengan syarat tumbuh kakao karena memiliki ketinggian, curah hujan, dan pH tanah yang ideal. Tanaman kakao di Desa Terong telah berhasil mencapai masa panen dan siap dipasarkan. Namun, petani menghadapi kendala dalam memasarkan hasil panen mereka, terutama karena terbatasnya pilihan pasar. Pasar tradisional terdekat adalah Pasar Piyungan, yang membebani petani dengan biaya transportasi dan jarak yang harus ditempuh. Ketidak stabilan pembelian dari pedagang pengumpul menjadi kendala besar bagi petani, karena pedagang pengumpul hanya membeli kakao saat dibutuhkan oleh pedagang pengumpul antar kota, dan frekuensinya tidak menentu. Hal ini membuat petani kesulitan merencanakan penjualan kakao mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran kakao, Mengetahui biaya, margin dan keuntungan pemasaran di Kecamatan Dlingo Kabupaten BantulMetode penelitian ini mengunakan metode deskriptif kunatitatif. penentuan sampel petani dilakukan secara segaja (purposive), sedangkan sampel pedagang ditentukan dengan teknik snowball sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan sekunder dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis kuantitaif meliputi perhitungan biaya pemasaran, margin pemasaran, dan keuntungan pemasaran.hasil penelitian menunjukan terdapat dua saluran pemasaran yang terlibat dalam memasarkan kakao di Kecamatan Dlingo. saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran dengan biaya, margin dan keuntungan pemasaran tertinggi dibandingkan saluran pemasaran II.