SELF DISCLOSURE SISWA DAN GURU BIMBINGAN KONSELING TERHADAP MASALAH BULLYING DI SMA IT IHSANUL FIKRI BOARDING SCHOOL MAGELANG

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa yang melakukan tindakan bullying terhadap tuduhan pencurian uang akibat tidak adanya keterbukaan korban dan karakteristik diri yang tidak disukai oleh teman-temannya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan self disclosure di lingkungan sekolah, (2) mendeskripsikan perundungan pada siswa, (3) menguji bagaimana self disclosureantara siswa dengan guru bimbingan konseling di SMA IT Ihsanul Fikri Magelang dalam proses penyelesaian masalah perundungan. Pendekatan penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Pengambilan informan dengan teknik purposive sampling yang memiliki sangkut paut erat terhadap objek yang diteliti. Informanpenelitian adalah guru bimbingan konseling, pelaku, dan korban bullying di SMA IT Ihsanul Fikri Magelang. Data dikumpulkan melalui transkip wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis melalui reduksi data, pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan evaluasi. Berdasarkan penelitian ditemukan: (1) keterbukaan diri siswa berada pada kategori sedang, (2) perundungan yang dilakukan dalam kategori tinggi. (3) self disclosure berhasil dilakukan dalam proses penyelesaian masalah. Implikasi dari layanan bimbingan konseling adalah guru bimbingan konseling memberikan layanan kepada siswa terkait permasalahan bullying dan keterbukaan diri di SMA IT Ihsanul Fikri Magelang