KEMANDIRIAN FINANSIAL MASJID AGUNG SYUHADA YOGYAKARTA: ANALISIS GROUNDED THEORY

Masjid memiliki peran yang sangat luas bagi kehidupan umat Islam di dunia, meliputi aspek keagamaan, ekonomi, dan sosial. Peranan ini mendorong masjid untuk selalu bisa menjadi pusat kegiatan umat. Namun, masjid yang ingin memiliki intensitas kegiatan tinggi, juga harus memiliki sumber pemasukan yang tinggi juga. Penelitian ini membahas mengenai kemandirian finansial di Masjid Agung Syuhada sebagai salah satu masjid tertua dan memiliki kuantitas kegiatan yang banyak di Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana kemandirian finansial pada Masjid Agung Syuhada terwujud dan memberikan kontribusi nyata pada masyarakat. Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan metode Grounded Theory. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu direktur yayasan Masjid Agung Syuhada, direktur LAZ Amal Syuhada, bendahara dan jama'ah tetap masjid. hasil penelitian membuktikan bahwa masjid merupakan lembaga swasta nonpemerintah yang memiliki otonomi lebih besar dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan, penggunaan dana serta program yang dilaksanakan, oleh karena itu terbentuknya unit usaha dan pemanfaatan sumber daya manusia yang tepat dan efisien, merupakan upaya masjid untuk mencapai kemandirian finansial. Masjid Agung Syuhada dapat di golongkan menjadi masjid yang mandiri, karena masjid ini dapat menjalankan usaha untuk memenuhi pendanaan operasional, masjid mampu menjadi tempat penyelesaian permasalahan umat dan mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki menjadi berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan masyarakat di luar lingkungan masjid.