NADA SHAFA' SALSABILA (2024) PENGARUH RASIO ALKALI AKTIVATOR DAN SUHU PERAWATAN PADA DURABILITAS TANAH CLAY SHALE YANG DISTABILISASI DENGAN GEOPOLIMER FLY ASH. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (275kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (250kB)
Bab I.pdf
Download (243kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (290kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (580kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (361kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (170kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (240kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (467kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Clay shale merupakan salah satu tanah yang bermasalah, jika mengalami pelapukan maka konstruksi di atas tanah tersebut juga mengalami kerusakan. Metode alternatif perbaikan tanah yang dapat dilakukan adalah stabilisasi dengan campuran bahan kimia. Salah satu metode untuk memperbaiki tanah secara kimiawi adalah dengan menambahkan bahan kimia tertentu, seperti geopolimer yang menggunakan fly ash sebagai pengikat dan cairan alkali aktivator. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketahanan tanah clay shale yang distabilisasi geopolimer pada pengujian slake durability dengan perbandingan rasio alkali aktivator dan variasi suhu. Perawatan slake durability mengikuti standar ASTM D-4644 dengan modifikasi lima siklus berturut-turut untuk mendapatkan nilai indeks durabilitas (Id). Pengujian ini menggunakan alkali aktivator NaOH dan Na2SiO3 dengan 15% fly ash dan molaritas 12M pada variasi suhu perawatan 26°C, 40°C, 50°C, dan 60°C, serta rasio alkali aktivator 2 dan 2,5 dengan masa pemeraman 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji tanpa distabilisasi memiliki nilai Id(2) sebesar 0,11, sementara tanah yang telah distabilisasi dengan geopolimer memiliki nilai Id(2) yang lebih tinggi yaitu 37,4 pada suhu 26°C sehingga mampu meningkatkan persentase ketahanan batuan sebesar 99,55% pada rasio alkali aktivator 2 dan pada rasio alkali aktivator 2,5 menghasilkan nilai Id(2) sebesar 33,55 pada suhu 26°C yang dapat meningkatkan persentase ketahanan batuan hingga 99.54%. Presentase nilai Id menurun seiring bertambahnya suhu perawatan (26°C, 40°C, 50°C, dan 60°C). Sementara itu, variasi alkali aktivator 2 menunjukkan tingkat ketahanan durabilitas yang lebih baik dibandingkan variasi alkali aktivator 2,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanah clay shale memiliki daya ikat yang tinggi pada perbandingan alkali aktivator 2.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Clay shale, curing temperature, geopolymer, alkali activator ratio,, fly ash, durability index |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 05 Nov 2024 02:48 |
Last Modified: | 05 Nov 2024 02:48 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48627 |