MINAT PETANI DALAM BERUSAHATANI DI LP2B DI KELURAHAN TAMANTIRTO, KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009, alih fungsi lahan dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dilarang. Namun, di lapangan, banyak lahan LP2B telah beralih fungsi menjadi lahan non-pertanian, termasuk di Desa Tamantirto. Perubahan ini disebabkan oleh terbukanya peluang usaha di sektor non-pertanian. Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior, yang menyatakan bahwa minat dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan persepsi pengendalian perilaku. Metode yang diterapkan adalah deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan karakteristik petani, tingkat minat, dan hubungan antara karakteristik petani dengan minat berusahatani. Karakteristik petani dianalisis berdasarkan hasil kuesioner, untuk mengetahui tingkat minat petani dalam berusahatani di LP2B menggunakan pendekatan Theory of Planned Behavior. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik petani dan minat berusahatani di LP2B Kalurahan Tamantirto, analisis rank Spearman dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil menunjukkan bahwa minat petani dalam berusahatani di Kalurahan Tamantirto berada pada kategori sedang. Sikap petani cenderung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menjaga tanah warisan. Pengaruh keluarga dalam norma subjektif lebih dominan, sedangkan persepsi pengendalian perilaku terpengaruh oleh dukungan wilayah dan ketersediaan sarana dan prasarana. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa luas lahan dan hasil produksi berhubungan erat dengan minat petani, semakin luas lahan, semakin banyak hasil dan pendapatan yang diperoleh.