NANANG HUSNI MUBARAK (2025) MEDIASI INDONESIA MELALUI SHUTTLE DIPLOMACY DALAM MENENGAHI KRISIS POLITIK PASCA KUDETA MYANMAR 2021. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (410kB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (151kB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (76kB) |
|
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (13kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (331kB) |
|
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Kudeta militer yang terjadi di Myanmar pada Februari 2021 telah memicu ketegangan politik yang berkepanjangan serta krisis kemanusiaan yang serius. Sebagai negara yang menerapkan prinsip politik luar negeri bebas aktif dan memiliki hubungan erat dengan Myanmar, Indonesia mengambil peran penting dalam upaya penyelesaian konflik dengan menerapkan pendekatan shuttle diplomacy. Melalui pendekatan ini, Indonesia berusaha menjembatani komunikasi antara junta militer Myanmar dan kelompok oposisi, termasuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) serta kelompok etnis bersenjata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research), yang berfokus pada analisis berbagai literatur mengenai kebijakan diplomasi Indonesia dalam menangani krisis di Myanmar. Kajian ini membahas strategi yang diterapkan, tantangan yang dihadapi, serta hasil yang diperoleh dari proses mediasi yang dilakukan Indonesia, khususnya dalam mendorong implementasi Konsensus Lima Poin ASEAN sebagai solusi konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun berbagai langkah pendekatan diplomatik telah dilakukan, implementasi di lapangan masih menghadapi hambatan besar, terutama akibat ketidaksiapan junta militer untuk berkomitmen terhadap penyelesaian damai. Namun demikian, upaya mediasi yang dilakukan Indonesia telah berhasil memperkuat kepercayaan dengan pihak oposisi serta mendorong dialog yang lebih terbuka dalam rangka mencari solusi politik yang inklusif bagi Myanmar. Studi ini menegaskan bahwa shuttle diplomacy yang diterapkan Indonesia memiliki peran penting dalam meredakan ketegangan di Myanmar serta berkontribusi terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.
| Dosen Pembimbing: | Ali Maksum, S.Sos., M.A., Ph.D., CBPA., C.LI., MCE. | NIDN0517028401 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | Diplomacy, Myanmar military coup, shuttle diplomacy, state stability, conflict resolution |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Hubungan Internasional |
| Depositing User: | Bima |
| Date Deposited: | 22 May 2025 01:37 |
| Last Modified: | 22 May 2025 01:37 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/51261 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
