SHALSA WINDA NUR FADILA (2025) URGENSI RATIFIKASI CEDAW BAGI PERLINDUNGAN HAK ASASI PEREMPUAN DI REPUBLIK IRAN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (545kB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (49kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (189kB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (45kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (428kB) |
|
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) |
|
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (526kB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Diskriminasi terhadap perempuan di Iran telah menjadi perhatian dunia, terutama setelah kematian Jina Mahsa Amini yang memicu gerakan "Wanita, Kehidupan, Kebebasan". Penelitian ini membahas mengenai urgensi ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) bagi perlindungan hak asasi perempuan di Republik Iran. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan undang-undang dan kasus serta analisis kualitatif-deskriptif terhadap regulasi dan kondisi sosial perempuan di Iran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa kebijakan Iran terhadap perempuan masih memiliki berbagai pembatasan, seperti dalam hukum wajib hijab, keluarga, ketenagakerjaan, serta tindakan represif terhadap aktivisme perempuan yang mempengaruhi kebebasan berekspresi, akses terhadap pendidikan, pekerjaan, serta meningkatnya kekerasan berbasis gender. Hal tersebut menjadi hambatan utama dalam mencapai kesetaraan gender di Iran. Ratifikasi CEDAW dapat menjadi langkah strategis dalam menekan diskriminasi berbasis gender, mendorong reformasi hukum domestik, dan memperbaiki citra Iran di ranah internasional. Namun, tantangan utama masih muncul dari kelompok konservatif yang menolak ratifikasi dengan alasan ketidaksesuaian dengan hukum Islam. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan agar Iran meratifikasi CEDAW dengan reservasi terbatas, sebagaimana dilakukan oleh negara-negara mayoritas Muslim lainnya, untuk menyeimbangkan kepentingan nasional dengan komitmen terhadap perlindungan hak asasi perempuan.
| Dosen Pembimbing: | Yordan Gunawan, S.H., MBA., M.H., Ph.D | NIDN0503028201 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | CEDAW, Gender Discrimination, Human Rights, Iran, Women |
| Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
| Depositing User: | Bima |
| Date Deposited: | 19 Jun 2025 06:18 |
| Last Modified: | 19 Jun 2025 06:18 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/51466 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
