AFLAH MUZAKKA NUR FAHRU (2025) HAK WARIS BAGI PEMOHON EUTHANASIA TERHADAP PEWARIS MENURUT KITAB UNDANG – UNDANG HUKUM PERDATA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (667kB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (349kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (11kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (305kB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (704kB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) |
|
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
|
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (674kB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (845kB) |
|
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Era modern ini mempengaruhi perkembangan teknologi termasuk di bidang kedokteran yaitu praktik tindakan euthanasia yang menimbulkan perdebatan antara etis dan yuridis yang ada. Permasalahan tersebut menimbulkan pertanyaan di masyarakat tentang konsekuensi apa yang terjadi jika salah satu keluarga menyetujui tindakan tersebut terhadap hak waris mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai bagaimana hak waris bagi pemohon tindakan euthanasia terhadap pewaris menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu normatif - empiris dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual menggunakan data primer dan sekunder yang kemudian data-data di analisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan jika euthanasia terbagi menjadi dua jenis: aktif yaitu tindakan medis yang sengaja mempercepat kematian pasien dan pasif yaitu tindakan ketika pengobatan dihentikan karena kondisi medis pasien atau ketidakmampuan finansial. Dalam hukum waris, ahli waris yang terlibat dalam tindakan pembunuhan atau penghalangan wasiat bisa kehilangan hak untuk mewarisi, sesuai dengan Pasal 838 KUHPerdata. Kesimpulan penelitian ini adalah jika ahli waris dari pemohon euthanasia aktif tidak layak menerima warisan, sehingga mereka kehilangan hak dan kewajiban sebagai ahli waris. Sementara itu, ahli waris dari pemohon euthanasia pasif tetap diakui sebagai ahli waris yang sah dan tetap mendapat hak dan kewajiban sebagai ahli waris.
| Dosen Pembimbing: | Isti'anah ZA, Dr., S.H., M.Hum. | NIDN0524056201 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | Heirs, Euthanasia, Inheritance |
| Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
| Depositing User: | Bima |
| Date Deposited: | 01 Aug 2025 04:10 |
| Last Modified: | 01 Aug 2025 04:10 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/51833 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
