MUHANA ARKAN WICAKSONO (2025) HUBUNGAN ANTARA GAYA BERJALAN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA BERDASARKAN STATUS NUTRISI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (1MB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (2MB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) |
|
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (261kB) |
|
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB) |
|
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang: Prevalensi lansia di Indonesia mencapai 9,66% pada tahun 2022 dengan total sekitar 27,2 juta orang. Proses penuaan pada lansia menyebabkan perubahan fisik dan sindrom geriatri seperti gangguan keseimbangan yang dapat meningkatkan risiko jatuh. Status gizi yang diukur melalui Indeks Massa Tubuh (BMI) mempengaruhi gaya berjalan lansia. Lansia dengan kekurangan gizi cenderung memiliki pola berjalan yang tidak stabil, sedangkan lansia dengan obesitas mengalami penurunan kecepatan berjalan dan langkah yang lebih pendek. WHO (2021) melaporkan bahwa 646.000 lansia meninggal karena jatuh setiap tahun, dengan insiden jatuh pada lansia di Indonesia mencapai 67,1% untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun. Perubahan pola berjalan karena status gizi yang tidak optimal memiliki implikasi yang signifikan terhadap peningkatan risiko jatuh pada populasi lansia. Tujuan: Untuk menentukan hubungan antara gaya berjalan (lebar langkah, panjang langkah, dan kecepatan berjalan) dan risiko jatuh pada lansia berdasarkan status gizinya. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi yang digunakan adalah lansia dengan Status Nutrisi. Sampel 103 responden lansia berdasarkan status gizinya di wilayah kerja puskesmas Kasihan I. Instrumen yang digunakan antara lain gaya berjalan (lebar langkah, panjang langkah, dan kecepatan berjalan) dan Time Up And Go Test (TUG). Hasil penelitian Spearman Rank ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara lebar langkah dengan risiko jatuh pada lansia dengan Status Nutrisi dengan nilai p 0,318 (p>0,05), terdapat hubungan antara panjang langkah dan risiko jatuh pada lansia Status Nutrisi dengan nilai p 0,000 (p<0,05), dan tidak ada hubungan antara kecepatan berjalan dan risiko jatuh pada lansia dengan Status Nutrisi dengan nilai p 0,661 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang berarti antara lebar langkah dan risiko jatuh pada lansia berdasarkan status gizi mereka, Ada hubungan yang berarti antara panjang langkah dan risiko jatuh pada lansia berdasarkan status gizi mereka, dan Tidak ada hubungan yang berarti antara kecepatan berjalan dan risiko jatuh pada lansia berdasarkan status gizi mereka.
| Dosen Pembimbing: | Dinasti Pudang Binoriang, M.Kep., Ns, Sp.Kep.Kom | NIDN0529058701 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | Elderly, Nutritional Status, Gait, Risk of Falling |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Keperawatan |
| Depositing User: | Bima |
| Date Deposited: | 01 Aug 2025 02:22 |
| Last Modified: | 01 Aug 2025 02:22 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/51878 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
