PUTRI BETA KANIA SYAHRANI (2025) TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK ANTARA PERAWAT DENGAN LANSIA GERIATRIK DI PANTI JOMPO BUDHI DHARMA YOGYAKARTA DALAM MEWUJUDKAN KENYAMANAN EMOSIONAL. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (520kB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (484kB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (982kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (196kB) |
|
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) |
|
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian Tahapan Komunikasi Terapeutik Antara Perawat Dengan Lansia Geriatrik di Panti Jompo Budhi Dharma Yogyakarta Dalam Mewujudkan Kenyamanan Emosional bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana tahapan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat kepada lansia geriatrik, khususnya yang memiliki latar belakang sebagai lansia jalanan atau terlantar. Metode penelitian yang digunakan yaitu Kualitatif Deskriptif, dengan Teknik pengumpulan data melalui Observasi, Wawancara mendalam dan Studi Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik dilaksanakan secara berurutan melalui empat fase: pra-interaksi, orientasi, kerja, dan terminasi. Pada fase pra-interaksi, perawat melakukan asesmen awal untuk memahami kondisi fisik, psikologis, dan sosial lansia. Pada fase orientasi, perawat A membangun hubungan yang hangat dengan menyapa lansia secara konsisten dan menggunakan bahasa sederhana untuk mengatasi penurunan daya ingat, sedangkan perawat RA lebih fokus pada sapaan rutin yang tetap menghormati privasi pasien. Pada fase kerja, perawat A menjalin komunikasi intensif melalui humor, pujian, dan penguatan positif, serta sabar dalam menghadapi kendala seperti gangguan pendengaran dan ingatan. Sementara itu, perawat RA cenderung menjalankan komunikasi fungsional dan singkat karena menghargai batasan pribadi pasien. Pada fase terminasi, perawat A mempersiapkan lansia secara emosional melalui instruksi yang diulang dan pembentukan kebiasaan mandiri, sedangkan perawat RA hanya memberikan perpisahan singkat tanpa membangun proses penutupan komunikasi yang mendalam. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keterlibatan emosional perawat, semakin efektif komunikasi terapeutik yang terjalin. Hal ini berdampak pada peningkatan kenyamanan emosional lansia geriatrik, terutama dalam aspek relief, ease, dan transcendence.
| Dosen Pembimbing: | Sovia Sitta Sari, S.IP., M.Si. | NIDN0503036901 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | Therapeutic Communication, Nurses, Geriatric Elderly and Emotional comfort |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | Bima |
| Date Deposited: | 14 Jul 2025 07:06 |
| Last Modified: | 14 Jul 2025 07:06 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/51947 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
