WA ODE FITHRAH AZ-ZALIA. SYAMSUDDIN (2025) THE SETTLEMENT DISPUTE OF VENEZUELA'S REFERENDUM ON GUYANA'S INDIGENOUS COMMUNITIES' TERRITORIAL CONCERNS BY ICJ. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Bukti Sumbangan Buku Wisudawan)
Bukti Sumbangan Buku Wisudawan.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB) |
|
|
Text (Letter of Accepted)
Letter of Accepted.pdf Restricted to Registered users only Download (384kB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (15kB) |
|
|
Text (Artikel Jurnal)
Artikel Jurnal.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
Abstract
Pendahuluan Masalah: Venezuela mengadakan referendum pada 3 Desember 2023 di dalam wilayahnya sendiri untuk membahas masalah teritorial dengan komunitas adat Guyana. Referendum ini dilaksanakan sesuai dengan keinginan komunitas adat Pemon yang berasal dari wilayah Essequibo di Guyana. Guyana meminta Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) untuk menghentikan tindakan Venezuela, namun para pemilih menolak ICJ dan tetap melanjutkan referendum tersebut. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penyelesaian sengketa, khususnya antara Venezuela dan Guyana, melalui Mahkamah Internasional (ICJ). Apakah ICJ memiliki yurisdiksi atas sengketa wilayah antara Venezuela dan Guyana, terutama berkaitan dengan dampak potensial dari referendum Venezuela terhadap hak atas tanah dan penentuan nasib sendiri komunitas adat di Guyana? Bagaimana ICJ menangani sengketa yang timbul dari referendum Venezuela, dan prinsip serta preseden hukum apa yang digunakan dalam menyelesaikan sengketa wilayah tersebut? Desain/Metodologi/Pendekatan: Penelitian ini menggunakan pendekatan socio-legal (sosiohukum) untuk menganalisis sengketa yang timbul dari referendum Venezuela mengenai isu teritorial komunitas adat di Guyana. Temuan: ICJ secara menyeluruh memeriksa legalitas keputusan arbitrase tahun 1899, dengan cermat menilai batas wilayah yang telah ditetapkan, dan mempertimbangkan potensi kerugian terhadap hak dan kepentingan rakyat Guyana. Temuan ini menekankan kompleksitas interaksi antara prinsip hukum dan tantangan praktis, serta pentingnya kerja sama dan diplomasi dalam penyelesaian sengketa internasional yang efektif. ICJ memegang yurisdiksi atas konflik teritorial jangka panjang antara Venezuela dan Guyana sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Jenewa 1966 dan ditegaskan oleh resolusi Desember 2020. Keputusan terbaru pengadilan untuk menunda referendum yang direncanakan oleh Venezuela mencerminkan pengakuan terhadap konsekuensi potensial dari tindakan sepihak terhadap hak atas tanah dan penentuan nasib sendiri komunitas adat Guyana, serta menegaskan komitmen pengadilan terhadap pengadilan yang seimbang dan penuh kehati-hatian.
| Dosen Pembimbing: | Yordan Gunawan, S.H., MBA., M.H., Ph.D | NIDN0503028201 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | Dispute; Referendum; Settlement; Territorial |
| Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
| Depositing User: | Bima |
| Date Deposited: | 01 Aug 2025 01:27 |
| Last Modified: | 01 Aug 2025 01:27 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/51969 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
