LUSIE ANGRAINI PAGUALAND (2025) DIPLOMASI INDONESIA MENGAJUKAN WAYANG SEBAGAIWARISAN BUDAYA TAK BENDA (2010-2023). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (481kB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (550kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (174kB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (489kB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (536kB) |
|
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang diplomasi budaya Indonesia dalam mengajukan wayang sebagai Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO periode 2010–2023. Wayang sebagai salah satu seni tradisional Indonesia memiliki nilai filosofis, moral, dan historis yang kuat, serta berperan penting dalam membangun identitas budaya nasional. Upaya pengajuan wayang melibatkan berbagai tahapan, mulai dari inventarisasi budaya, dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan, penyusunan dossier untuk UNESCO, hingga advokasi internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan kerangka kerja Narrative Policy Framework untuk mengkaji bagaimana strategi diplomasi budaya Indonesia dijalankan dalam memperjuangkan pengakuan wayang di forum internasional. Teori hubungan internasional seperti diplomasi budaya dan konstruktivisme digunakan untuk menganalisis peran budaya sebagai soft power. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diplomasi budaya Indonesia tidak lepas dari tantangan baik secara internal seperti kurangnya kesadaran pelestarian, maupun eksternal seperti klaim budaya oleh negara lain. Namun melalui kerja sama berbagai pihak, strategi multitrack diplomacy, serta advokasi yang konsisten di UNESCO, Indonesia berhasil memperkuat posisi wayang sebagai bagian dari identitas budaya global dan mengukuhkan peran budaya dalam diplomasi internasional.
| Dosen Pembimbing: | Sidik Jatmika, Prof. Dr., S.IP., M.Si. | NIDN0503056901 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | Cultural Diplomacy, Wayang, Intangible Cultural Heritage, UNESCO,International Relations, Soft Power, Constructivism, Indonesia |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Hubungan Internasional |
| Depositing User: | Eko Kurnawan |
| Date Deposited: | 12 Aug 2025 09:02 |
| Last Modified: | 12 Aug 2025 09:02 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/52097 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
