NIBRASIRIZAL NIRWASITA RAHARJO (2025) PERBANDINGAN DEBIT PUNCAK DENGAN METODE SNYDER DAN NAKAYASU SUB DAS JURUG BENGAWAN SOLO. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (317kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (425kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (13kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (275kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (116kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (392kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (77kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (147kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (170kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Analisis hidrologi adalah hal penting dalam perencanaa sumber daya air . Estimasi debit juga dapat mengantisipasi risiko banjir. Kekurangan data hujan dan debit lapangan di wilayah tertentu menjadikan Hidrograf Satuan Sintesis sebagai salah satu alternatif. Studi ini membandingkan antara metode nakayasu dan snyder untuk perhitungan pada subDAS Jurug. Perubahan tata guna lahan dianalisis sebagai faktor utama yang memengaruhi koefisien limpasan, yang meningkat dari 0,55 menjadi 0,58 antara tahun 2018 hingga 2024. kedua metode digunakan untuk mengolah data curah hujan didapat metode analisis frekuensi untuk menghasilkan hujan rencana. Hasil menunjukkan bahwa debit puncak pada kala ulang 2 tahun sebesar 732,74 m³/s dan meningkat hingga 1796,52 m³/s pada kala ulang 100 tahun. Evaluasi akurasi dilakukan menggunakan Root Mean Square Error (RMSE) terhadap data lapangan, di mana metode Snyder menghasilkan RMSE berkisar antara 1%-44% dan metode Nakayasu lebih bervariasi dengan nilai RMSE 3%- 16%. Hasil metode Snyder terbukti lebih stabil dan konsisten mendekati hasil aktual di lapangan. Dengan demikian, metode Snyder dinilai lebih tepat untuk estimasi debit puncak di DAS dengan karakteristik seperti Sub-DAS Jurug. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan metode Snyder dalam perencanaan pengendalian banjir dan tata kelola air di wilayah Bengawan Solo Hulu, khususnya ketika data hidrologi terbatas.

Dosen Pembimbing: Burhan Barid, Dr., S.T., M.T. | NIDN0507097001
Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Peak discharge, Methods Nakayasu, Methods Snyder, runoff coefficient
Divisions: Fakultas Teknik > S1 Teknik Sipil
Depositing User: Yuliana Ramawati
Date Deposited: 04 Aug 2025 09:02
Last Modified: 04 Aug 2025 09:02
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/52361

Actions (login required)

View Item View Item