AKBAR MAKUTO (2025) ANALISIS KEBERADAAN TERAS MALIOBORO 2 SEBAGAI TEMPAT RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN WISATA MALIOBORO. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (686kB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (242kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (318kB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (661kB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (603kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (66kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (124kB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) |
|
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan prioritas tinggi pada pengembangan Kawasan Wisata Malioboro untuk meningkatkan ketertiban dan kenyamanan bagi pengunjung dan warga secara keseluruhan. Aspek utama dari upaya ini melibatkan penanganan masalah yang berkaitan dengan pedagang kaki lima, yang dikenal secara lokal sebagai PKL, yang sering beroperasi dengan melanggar Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang pedagang kaki lima dan bisnis ilegal. Untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan ramah, pemerintah mengambil tindakan tegas pada tanggal 1 Februari 2022, dengan merelokasi sekitar 1.800 pedagang dari jalan Malioboro ke area yang ditentukan yang disebut Teras Malioboro 1 dan 2. Langkah strategis ini bertujuan untuk memformalkan bisnis pedagang, memberi mereka fasilitas yang lebih baik, program pelatihan, dan dukungan promosi untuk meningkatkan keberlanjutan ekonomi mereka. Relokasi ini tidak hanya meningkatkan penampilan fisik dan keamanan kawasan wisata tetapi juga sejalan dengan upaya untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Yogyakarta yang kaya. Selain itu, kebijakan relokasi ini mendukung sumbu filosofis untuk mendapatkan pengakuan warisan UNESCO, yang menampilkan Malioboro sebagai situs budaya dan sejarah yang terpelihara dengan baik. Secara keseluruhan, perkembangan ini berupaya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian warisan, memastikan Malioboro tetap menjadi tujuan wisata yang semarak dan teratur.
| Dosen Pembimbing: | Ane Permatasari, Dr., S.IP., M.A | NIDN0507036902 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | Street Vendor Relocation, Teras Malioboro 2, Tourist Area Management, Cultural Heritage, Economic Sustainability |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Ilmu Pemerintahan |
| Depositing User: | Bima |
| Date Deposited: | 04 Aug 2025 02:53 |
| Last Modified: | 04 Aug 2025 02:53 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/52429 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
