SALWA ASSYIFA PUTRI (2025) ANALISIS PERBANDINGAN KEBIJAKAN PRAKTIK FEMALE GENITAL MUTILATION SEBAGAI ISU KEAMANAN MANUSIA DI INDONESIA – SIERRA LEONE TAHUN 2015-2024. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (391kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (309kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (248kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (308kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (357kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (289kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (259kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (216kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (363kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (951kB)

Abstract

Perbandingan kebijakan antara Indonesia dan Sierra Leone terhadap praktik Female Genital Mutilation (FGM) mengungkap respons negara yang berbeda dalam menghadapi isu kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran hak asasi manusia. Meskipun berasal dari latar budaya dan geografis yang berbeda, kedua negara masih mempertahankan praktik FGM dengan legitimasi tradisi dan agama. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam analisis ini, dilengkapi data primer melalui wawancara serta kerangka teoritik human security dan perbandingan politik. Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan melalui terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 yang melarang praktik sunat perempuan, serta dukungan aktif dari organisasi keagamaan seperti ‘Aisyiyah. Sebaliknya, Sierra Leone belum memiliki regulasi nasional yang secara eksplisit melarang FGM, meskipun upaya advokasi dilakukan oleh organisasi seperti Amazonian Initiative Movement (AIM). Perbedaan ini mencerminkan tingkat komitmen kebijakan dan dinamika sosial-politik masing-masing negara dalam menjamin perlindungan terhadap perempuan. Diperlukan sinergi antara regulasi, pendidikan publik, dan dukungan komunitas untuk menghapus praktik FGM secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Dosen Pembimbing: Sidik Jatmika, Prof. Dr., S.IP., M.Si. | NIDN0503056901
Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: FGM, Indonesia, Sierra Leone, Human Security, national policy, women's right
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Hubungan Internasional
Depositing User: Bima
Date Deposited: 04 Aug 2025 01:28
Last Modified: 04 Aug 2025 01:28
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/52437

Actions (login required)

View Item View Item