NOUVI NAWA SYARIFAH (2025) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (229kB) |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (31kB) |
|
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (43kB) |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (159kB) |
|
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB) |
|
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
|
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (42kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
|
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (741kB) |
|
|
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB) |
|
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana gempa bumi. Data menunjukkan bahwa jumlah kejadian gempa bumi terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan korban jiwa dan kerugian material yang signifikan. Kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor krusial dalam mengurangi dampak negatif bencana. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah mengenai gempa bumi dapat menghambat upaya kesiapsiagaan. Tujuan: untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi di Dukuh Soronanggan. Metode: kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi penelitian adalah masyarakat dukuh soronanggan berjumlah 552 jiwa. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dan jumlah sampel 102 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur yang mengukur tingkat pengetahuan dan tingkat kesiapsiagaan. Analisis data dilakukan univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil: mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang gempa bumi dan tingkat kesiapsiagaan yang kurang hal ini menunjukan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi. Semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat, semakin tinggi pula tingkat kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi bencana gempa bumi. Kesimpulan: tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi. Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai gempa bumi dan mitigasinya akan berkontribusi pada peningkatan kesiapsiagaan mereka. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi berkelanjutan mengenai gempa bumi sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan mengurangi risiko bencana.
| Dosen Pembimbing: | Arif Wahyu Setyo Budi, S.Kep.,Ns., M.Kep | NIDN0516058603 |
|---|---|
| Item Type: | Thesis (S1) |
| Uncontrolled Keywords: | community, disaster preparadnes, earthquake, knowledge, preparedness |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Keperawatan |
| Depositing User: | Bima |
| Date Deposited: | 05 Aug 2025 01:52 |
| Last Modified: | 05 Aug 2025 01:52 |
| URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/52831 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
