HUBUNGAN WORK-FAMILY CONFLICT TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA IBU BEKERJA

Latar Belakang: Penduduk yang bekerja di Indonesia mencapai 131,03 juta orang pada bulan Februari tahun 2020. Kaum wanita yang bekerja juga meningkat, khususnya pada ibu. Hal ini menuntut ibu untuk mampu melakukan peran ganda. Namun, jika ibu tidak mampu menyeimbangkan peran ganda tersebut maka mengakibatkan work-family conflict. Work-family conflict pada tingkat yang tinggi akan menyebabkan peningkatan gangguan tidur sehingga hal ini dapat berpengaruh pada kualitas tidur pekerja.

Tujuan: Mengetahui hubungan work-family conflict terhadap kualitas tidur pada ibu bekerja.

Metode: Metode kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan populasi sebanyak 244 orang dan jumlah sampel 66 responden. Kriteria inklusi berupa ibu bekerja yang bersedia menjadi responden penelitian, memiliki anak minimal satu, dan bekerja di luar rumah dengan mendapatkan penghasilan dari tempat pemberi kerja. Lokasi penelitian di Pedukuhan X Sonopakis Kidul. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner WFCS untuk work-family conflict dan kuesioner PSQI untuk kualitas tidur dengan uji korelasi menggunakan Spearman-Rank.

Hasil: Hasil work-family conflict total pada responden termasuk kategori sedang (69,7%) dan kualitas tidur responden lebih banyak yang buruk (51,5%) dengan uji korelasi menunjukkan p = 0,007 (p<0 xss=removed>

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara work-family conflict terhadap kualitas tidur pada ibu bekerja dimana semakin tinggi tingkat work-family conflict maka semakin buruk kualitas tidurnya.

Saran: Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan metode kualitatif dan ditambahkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kedua variabel.