Andika Ardi Pradana (2021) UJI CEMARAN AFLATOKSIN PADA RIMPANG TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.) YANG DIJUAL DI PASAR BANTUL YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (662kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (73kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (418kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (407kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (372kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (418kB) |
![]() |
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (299kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (298kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
<p>Paparan aflatoksin telah diketahui sebagai zat berbahaya yang bersifat karsinogenik terhadap manusia. Manusia dapat terpapar aflatoksin jika mengkonsumsi makanan yang mengandung jamur Aspergillus Flavus. Senyawa ini dapat ditemukan di berbagai makanan, terutama makanan yang proses produksi atau penyimpanannya tidak terkendali. Pasar Bantul, Yogyakarta adalah salah satu pasar yang menjual berbagai macam produk bahan makanan, termasuk produk mentah dan produk jadi simplisia. Serbuk jadi simplisia temulawak merupakan bahan makanan yang sering dibeli konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan aflatoksin dalam simplisia temulawak dan mengetahui apakah simplisia temulawak yang dijual di Pasar Bantul Yogyakarta memenuhi persyaratan kandungan cemaran aflatoksin. Penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental dengan teknik deskripsi komparatif antara sampel temulawak dan standar uji yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah simplisia temulawak yang dijual di Pasar Bantul Yogyakarta yang dipilih secara acak. Sampel diuji identifikasi kurkumin dengan instrumen Kromatografi Lapis Tipis (KLT), lalu diuji tetapan kadar airnya dengan metode gravimetri. Kandungan aflatoksin dianalisis dengan melakukan uji identifikasi aflatoksin dan uji tetapan kadar aflatoksin menggunakan instrumen High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil uji identifikasi kurkumin sampel dengan instrumen KLT menunjukkan adanya kandungan senyawa kurkumin dalam sampel dengan ditandai adanya bercak biru seperti senyawa marker kurkumin dan memiliki nilai Rf sebesar 0,70 yang mendekati nilai standar baku kurkumin. Hasil uji tetapan kadar air sampel dengan metode gravimetri menunjukkan bahwa sampel tidak memenuhi syarat standar kadar air dengan rata-rata replikasi kadar air sampel sebesar 17,72%. Hasil uji identifikasi aflatoksin sampel dengan instrumen HPLC menunjukkan adanya kandungan aflatoksin B1 dan B2. Hasil uji tetapan kadar aflatoksin sampel menunjukkan bahwa kandungan aflatoksin sampel masih dalam rentang standar aflatoksin menurut BPOM, dimana kadar aflatoksin B1 0,84?g/kg, aflatoksin B2, G1, G2, dan total yang terukur 0,98 ?g/kg, <0> .</p>
Dosen Pembimbing: | Andy Eko Wibowo, apt., S.Farm., M.Sc. | NIDN0502068801 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Farmasi |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Dec 2021 02:44 |
Last Modified: | 13 Dec 2021 02:44 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/6935 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |