Fawwaz Naufal Azmi (2020) PENYUSUNAN MODEL AMBANG HUJAN TANAH LONGSOR di INDONESIA BERDASARKAN DATA HUJAN BERBASIS SATELIT. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (10MB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (32kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (143kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (505kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (792kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (25kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (611kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Tanah longsor sering terjadi di Indonesia pada saat musim penghujan. Bencana ini mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sepanjang tahun 2019 tercatat sebanyak 355 kejadian longsor. Tanah longsor yang diakibatkan oleh curah hujan dapat diprediksi menggunakan pendekatan model empirik ambang hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun batas ambang hujan yang memicu tanah longsor di Indonesia. Pendekatan empirik yang digunakan adalah intensitas hujan dengan durasi hujan (I-D), dan intensitas hujan harian dengan curah hujan kumulatif 3 dan 5 hari (I-R). Data yang digunakan sebanyak 323 data kejadian longsor dari tahun 2010-2019. Data curah hujan diambil dari data satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) melalui National Aeronautics and Space Administration (NASA) dengan rentang waktu 30 hari sesuai dengan waktu kejadian longsor. Hasil penelitian diperoleh persamaan empirik ambang hujan I-D untuk hujan kritis sebesar Icr = 7D-0,459 dengan rentang durasi 3-23 hari, dan hujan anteseden sebesar Iat = 6,3 D-0,734 dengan rentang durasi 1-15 hari. Ambang hujan kumulatif I-R menghasilkan persamaan empirik untuk hujan kumulatif 3 hari sebesar Ir3 = 109-0,29 R3 dengan probabilitas 20%, dan hujan kumulatif 5 hari sebesar Ir5 = 102-0,15 R5 dengan probabilitas 16%. Ambang hujan tersebut yang digunakan sebagai batas curah hujan yang dapat memicu longsor dalam sistem peringatan dini.
Dosen Pembimbing: | Prof. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D. | NIDN514087501 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Sipil |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 06:45 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 06:45 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/694 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |