STRATEGI PEMERINTAH INDONESIA MENGATASI HAMBATAN EKSPOR KE JEPANG (STUDI KASUS EKSPOR UDANG)

Dalam kegiatan ekspor dan impor, tentunya terdapat permasalahan atau hambatan yaitu, hambatan tariff dan hambatan non tariff. Hambatan yang dirasakan sangat mengganggu kegiatan perdagangan tersebut adalah hambatan non tariff. Hambatan non tariff dapat berupa masalah pelabelan, standarisasi, isu dumping, dan Iain-lain. Sebagaimana yang terjadi pada ekspor komoditi udang Indonesia ke Jepang, komoditi ini mengalami hambatan non tariff berupa persyaratan mum yang telah ditetapkan oleh pemerintah Jepang. Kebijakan ini dilakukan Jepang guna melindungi masyarakatnya terutama dalam hal kesehatan. Untuk mengatasi hambatan ini maka pemerintah Indonesia melakukan peningkatan mutu hasil perikanan, khususnya komoditi udang. Departemen yang terkait dengan hal ini adalah Departemen Kelantan dan Perikanan, dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Upaya yang dilakukan departemen ini adalah menerapkan ketentuan ekspor dan, penerapan standarisasi sehingga diharapkan permasalahan tentang standar mutu dapat diatasi dan ekspor komoditi udang Indonesia dapat berjalan dengan lancar dan menguntungkan. Untuk terns meningkatkan nilai pada komoditi udang Indonesia, dan mampu bersaing dengan negara pengimpor lain, maka komoditi udang harus tents ditingkatkan kualitasnya sehingga mampu menjadi pruduk yang terbaik. Dengan berkualitasnya produk udang dad Indonesia, maka produk tersebut mempunyai keunggulan untuk dapat bersaing dengan produk udang negara lain sehingga komoditi udang Indonesia dapat dijadikan sebagai produk yang memiliki keunggulan kompetitif.