EVALUASI PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG LARANGAN MINUMAN BERALKOHOL DI KOTA BANJARBARU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Artikel ini mengkaji evaluasi kebijakan terhadap Peratran daeaj No. 5 Tahun 2006 tentang larangan minuman beralkohol di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan serta faktor - faktor yang memberikan pengaruh dalam keberhasilan maupun kegagalann peratura daerah yang ditemukan dalm evaluai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil evaluasi terhadap salah satu produk Peraturn daerah beununsa Syariah di Provinsi Kalimantan Selatan serta apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan Peraturan daera Syariah tersebut. Secara metodologis, artikel ini adalah hasil penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk mengumpulkan data, studi ini menggunakan dua teknik, yaitu studi dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap beberapa narasumber yang berkaitan denan peruran dera ini. Untuk mengukur evaluasi terhadap Peraturan daerah tersebut, studi ini menggunakan enam indikator berdasarkan teori evaluasi dari William Dunn yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, responsivitas, perataan, dan ketepatan. Temuan studi ini menunjukkan, bahwa dari enam indikator, lima indikator dinyatakan berhasil dan satu indikator tidak berhasil. Hal ini menegaskan, bahwa evaluasi terhadap Peraturan daerah ini dapat dikatakan berhasil meski tetap perlu dilakukan sejumlah upaya serius dalam peningkatan pengawasan terhadap berjalannya peraturan daerah. Ada tiga faktor yang ditemukan berpengaruh ketika evaluasi dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan dari Peraturan daerah bernuansa Syariah ini, yaitu efektivitas, kecukupan, dan responsivitas.