ANITA PATIMAH (2009) KEPETINGAN INDONESIA PADA PENYELENGGARAAN UNFCC 2007 DI BALI. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (792kB)
Halaman Judul.pdf
Download (470kB)
Bab I.pdf
Download (155kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (399kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (175kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (301kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (31kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (84kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (298kB)
Abstract
Global warming merupakan isu yang beberapa tahun belakngan ini marak dibicarakan. Mengingat dampak yang ditimbulkan dari global warming itu tidak hanya berdampak pada satu pihak saja, akan tetapi masalah global warming sangatlah kompleks. Global warming sangat mempengaruhi berbagai segi kehidupan baik kehidupan politik, ekonomi, perdagangan,pariwisata, maupun sosial dan budaya. Dikarenakan dampak dari global warming yang begitu kompleks, maka masyarakat di dunia, terutama, malakukan berbagai cara ntuk mengurangi dampak dari global warming. Berbagai cara dilakukan untuk menggalang kesadaran akan berbahayanya global warming. Pencegahan global warming dilakukan dari hal yang kecil sampai ke hal yang besar. Baik oleh individu sampai di tingkat negara. Seperti halnya penyelenggaraan konferensi perubahan iklim (UNFCCC) di Bali, Desember yang lalu. Pada konferensi ini dihadiri delegasi dari beberapa negara yang concern terhadap global warming. Dengan diselenggarakannya konferensi tersebut, diharapkan dampak dari global warming dapat dikurangi dan ditekan seminimal mungkin. Pada konferensi ini menghasilkan apa yang disebut dengan “Bali Road Map” yakni: Komitmen Pasca 2012 (Dialogue & AWG), dana adaptasi, transfer teknologi, REDD (Reducing Emisison from Deforestation in Developing Countries) dan CDM (Clean development Mechanism). Sebuah rumusan pokok permasalahan diambil dari isu mengenai global warming, adalah bagaimanakah kepentingan Indonesia pada penyelenggaraan UNFCCC di Bali? Pertanyaan ini akan coba dijawab dengan Konsep Kepentingan Nasional & Konsep Pengambilan Keputusan Politik Luar Negeri (William D. Coplin). Dari konferensi ini Indonesia memperoleh prestige dengan cara menyediakan tempat pertemuan yang nyaman, keamanan yang terjamin, serta persiapan yang matang atau terorganisasi guna suksesnya konferensi ini. Selain itu citra Indonesia sebagai sarang teroris berangsur pulih dengan indikasi naiknya jumlah wisatawan pasca UNFCCC di Bali. Dengan menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan UFCCC di Bali, Indonesia memeproleh banyak hal yakni prestige dan pemulihan citra bangsa Indonesia pasca teror “Bom Bali”,dengan begitu Indonesia akan dicatat sebagai negara yang ikut dalam pencegahan dampak perubahan iklim serta pulihnya citra Bali akan membawa dampak yang baik bagi Bali terutama, berkaitan dengan sektor ekonomi serta pariwisata. Melalui UNFCCC ini Indonesia dapat memperihatkan kepada dunia kemampuan Indonesia sebagai negara berkembang yang sudah tentu jauh dibawah negar maju, akan tetapi mampu menjadi tuan rumah bagi event besar ini dengan aman dan sukses
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | UNFCC 2007 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 21 Jul 2022 03:34 |
Last Modified: | 21 Jul 2022 03:34 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/10435 |