KETERBUKAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PASANGAN SUAMI ISTERI YANG TINGGAL BERJAUHAN (STUDI KASUS PADA PASANGAN SUAMI-ISTERI DI YOGYAKARTA)

Jarak yang jauh tidak selalu menjadi kendala dalam membina komunikasi interpersonal. Bagi pasangan suami-isteri yang tinggal berjauhan, komunikasi interpersonal juga dapat dijalankan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan komunikasi interpersonal tersebut adalah adanya keterbukaan khususnya bagi pasangan suami-isteri yang tinggal berjauhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara rinci tentang masalah keterbukaan komunikasi interpersonal antara suami isteri yang tinggal berjauhan (Studi kasus pada Pasangan suami-isteri di Yogyakarta). Kerangka teori dalam penelitian ini adalah mengenai komunikasi interpersonal dan melihat keterbukaan komunikasi interpersonal pada pasangan suami-isteri yang tinggal berjauhan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Metode analisis menggunakan analisis kualitatif mengacu pada pendapat yang dikemukakan Miles and Huberman yakni analisis data dengan tahapan data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian dari ketiga pasangan informan, memperlihatkan bahwa dalam hal-hal tertentu sudah menunjukkan sikap terbuka, namun dalam beberapa hal pasangan suami-isteri mempunyai sikap yang berbeda yakni suami memiliki sikap terbuka sedangkan isteri cenderung tertutup. Berdasarkan hasil penelitian pasangan suami-isteri dalam beberapa hal yang sudah cukup terbuka yakni kemampuan menyikapi suatu informasi dengan tidak berpikir simplistis atau hitam putih, pasangan bersifat provisional dan bersedia mengubah sistem kepercayaannya, dan kemampuan pasangan untuk mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya. Keterbukaan komunikasi interpersonal pasangan suamiisteri yang tinggal berjauhan dalam hal-hal tertentu memiliki perbedaan yakni dalam menilai pesan, orientasi yang diharapkan dari suatu pesan, dan cara pencarian sumber informasi. Perbedaan dalam menilai pesan ditunjukkan dari sikap ketiga suami yang berbeda dari sikap ketiga isteri. Ketiga suami menilai pesan secara objektif, didasarkan pada data dan kebenaran akal sehat. Sementara ketiga isteri cenderung menilai informasi dari suaminya dengan mendasarkan pada pemikiran subjektif dan kepentingan-kepentingan motif pribadi seperti rasa curiga, emosional, dan rasa takut kehilangan suami sangat mempengaruhi ketiga isteri dalam memaknai suatu pesan atau informasi yang diterima dari pasangannya.