SULESTYANINGSIH D.U (2009) KETERBUKAAN DIRI DALAM MENJALIN HUBUNGAN ANTARA MENANTU DAN MERTUA (STUDI DESKRIPTIF TENTANG KETERBUKAAN DIRI DALAM MENJALIN HUBUNGAN ANTARA MENANTU PEREMPUAN DENGAN IBU MERTUANYA YANG TINGGAL SERUMAH DI YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (79kB)
Bab I.pdf
Download (108kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (74kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (524kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (49kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (378kB)
Abstract
Adanya keluarga tak luput juga dari hubungan menantu dan mertua. Hubungan ini selalu mengundang pro dan kontra. Hal tersebut tentunya menyebabkan timbulnya pikiran negatif tentang ketidakharmonisan antara menantu dan ibu mertua. (Al-Qadhi, 2008: vii). Mertua juga bisa menjadi penyebab yang menghancurkan perkawinan. Orangtua yang tidak setuju dengan pasangan yang dipilih anaknya, atau orangtua tidak bersedia melepaskan anaknya untuk memulai hidup baru, dapat menimbulkan masalah besar dalam perkawinan (Aura Edisi 20, 2005: 13). Penelitian ini membahas tentang keterbukaan diri menantu perempuan dan ibu mertua melalui perumusan masalah bagaimana keterbukaan diri dalam menjalin hubungan menantu perempuan dan ibu mertuanya yang tinggal serumah di Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan keterbukaan diri dalam menjalin hubungan antara menantu perempuan dan ibu mertua yang tinggal serumah serta mengetahui faktor yang mempengaruhi dalam keterbukaan diri tersebut. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi pustaka. Teknik pengambilan data dengan teknik purposive sampling. Obyek penelitian ini adalah tiga pasang menantu perempuan dan ibu mertuanya yang masih tinggal serumah. Teori yang digunakan menggunakan tahapan keterbukaan (Dayakisni, 2006: 89) dan faktor yang mempengaruhi keterbukaan diri (Devito, 1987: 101). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan diri yang terjadi pada menantu perempuan dan ibu mertuanya yang mash tinggal serumah tersebut memiliki tingkat keterbukaan yang berbeda-beda. Pada informan I memiliki tingkat keterbukaan paling tinggi diantara informan yang lain. Keduanya saling terbuka satu sama lain dalam hal pribadi sekalipun. Informan II memiliki tingkat keterbukaan sepihak yaitu menantu yang lebih selektif dalam membuka diri dengan ibu mertuanya, sedangkan ibu mertuanya cenderung menerapkan keterbukaan di dalam keluarga. Kemudian pada informan terakhir memiliki tingkat keterbukaan hanya sebatas basa-basi dan membicarakan orang lain saja, hal ini karena keduanya tidak ada perasaan menyukai.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Jul 2022 03:37 |
Last Modified: | 13 Jul 2022 03:37 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/10822 |