PERAN DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN BANTUL DALAM PENANGANAN KASUS PELECEHAN SEKSUAL TAHUN 2018/2019 (STUDI KASUS UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KABUPATEN BANTUL)

Banyaknya permasalahan sosial yang dialami terutama mengenai pelecehan seksual yang
menimpa kaum wanita, dan dilihat dari banyaknya jumlah penduduk wanita yang ada di
Kabupaten Bantul, menjadikan sebuah daya tarik tersendiri bagi penulis untuk meneliti mengenai
Peran Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kemudian yang dibantu
oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten
Bantul dalam menanggulangi dan menangani kasus korban pelecehan seksual. Perhatian dan
keberanian melaporkan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan kepada lembaga layanan
menunjukkan kebutuhan anak dan perempuan untuk mendapatkan pendampingan dan
perlindungan. Adapun rumusan masalah yang ada “Bagaimana peran Unit Pelaksana Teknis
Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bantul dalam mencegah dan
menangani kasus pelecehan seksual? dan Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada
proses pencegahan dan penanganan dalam kasus pelecehan seksual tersebut?”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian diskriptif kualitatif yang berusaha
menggambarkan secara jelas mengenai peran yang dilakukan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, kemudian yang dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah
Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Bantul dalam penanganan asus
pelecehan seksual.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Peran Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kemudian yang dibantu oleh Unit Pelaksana
Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Bantul dalam
menangani kasus pelecehan seksual adalah: Pertama, UPTD PPA Kabupaten Bantul melakukan
pendekatan dan edukasi hukum guna memberikan rasa percaya diri dan rasa yakin. Kedua, UPTD
PPA Kabupaten Bantul melakukan psikoedukasi guna pencegahan. Ketiga, UPTD PPA Kabupaten
Bantul melakukan edukasi terhadap orangtua/wali korban pelecehan seksual. Keempat,
penanganan kasus di UPTD PPA Kabupaten Bantul: pengaduan, penjangkauan korban,
pengelolaan kasus, penampungan sementara, mediasi, pendampingan korban. Kelima, UPTD PPA
Kabupaten Bantul telah forum kerjasama yang bernama Forum Penanganan Kasus Kekerasan
(FPKK). Keenam, UPTD PPA Kabupaten Bantul bukan sebgai pelopor pencegahan, akan tetapi
UPTD PPA Kabupaten Bantul sebagai pelopor untuk pelaksana penanganan kasus kekerasan
perempuan dan anak.
Peran UPTD PPA Kabupaten Bantul dalam menangani kasus pelecehan seksual sudah
cukup baik. Namun masih perlu ada yang diperhatikan untuk membuka ruang yang seluas-luasnya
terhadap inovasi dalam melakukan penanganan terhadap kasus pelecehan seksual, agar inovasi
pelayanan penanganan UPTD PPA Kabupaten Bantul dapat dikembangkan.