RESPON KOREA UTARA ATAS RESOLUSI 1874 DEWAN KEAMANAN (NORTH KOREA'S RESPONSE AGAINST UNSCR 1874)

RAHMAT WAHYUDI (2012) RESPON KOREA UTARA ATAS RESOLUSI 1874 DEWAN KEAMANAN (NORTH KOREA'S RESPONSE AGAINST UNSCR 1874). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (56kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (129kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (288kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (674kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (116kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (49kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan penjelasan tentang gambaran umum Resolusi 1874 Dewan Keamanan dan penegakannya terhadap program nuklir Korea Utara; mendeskripsikan respon Korea Utara, baik berupa pernyataan dan tindakan politik luar negeri, kebijakan militer dan upaya-upaya diplomatik atas penegakan isi resolusi tersebut. Program nuklir Korea Utara merupakan strategi militer non-konvensional untuk mencapai balance of terror, bentuk lain dari balancing of power berdasarkan perilaku rasional atas situasi konflik Semenanjung Korea sebagai langkah deterrence dan menangkal agresi militer Amerika Serikat dan Korea Selatan. Dalam proses pembuatan keputusan politik luar negeri, program nuklir juga dimaksudkan sebagai alternatif pilihan kebijakan luar negeri untuk meningkatkan jaminan keamanan dan kepentingan nasional Korea Utara melalui perundingan-perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Resolusi 1874 sangat merugikan sehingga Korea Utara memilih menolak kerjasama dan bersikap non-kooperatif sebagai perilaku rasional dalam proses pembuatan keputusan politik luar negeri untuk menjamin kepentingan nasional. Penggelaran persenjataan melalui aktivitas militer dan program nuklir dilakukan sebagai salah satu bentuk strategi pada masa damai maupun krisis menghadapi Korea Selatan dan Amerika Serikat agar membawa kedua belah pihak duduk bersama melalui perundingan bilateral maupun multilateral menuju Perundingan Segi-6. Program nuklir Korea Utara merupakan suatu strategi militer berdasarkan perilaku rasional dalam proses pembuatan keputusan politik luar negeri melalui perimbangan teror (balance of terror) guna menghadapi ancaman agresi militer Amerika Serikat dan Korea Selatan, serta untuk meningkatkan jaminan keamanan dan kepentingan nasional pada perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penolakan Korea Utara atas Resolusi 1874 dan penegakan sanksi merupakan strategi untuk menekan Amerika Serikat dengan memberikan persyaratan denuklirisasi untuk menjamin kepentingan nasional. Resolusi 1874 belum dapat membawa Korea Utara dan Amerika Serikat menuju babak baru penyelesaian krisis nuklir melalui Perundingan Segi-6, kemajuan baru sebatas perundingan prakondisi.

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 12 Jul 2022 07:53
Last Modified: 12 Jul 2022 07:53
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/10973

Actions (login required)

View Item
View Item