ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN PARTAI BULAN BINTANG (PBB) DALAM PILKADA BELITUNG TIMUR TAHUN 2005

peneliti sangat tertarik untuk mengangkat sebuah kasus Pilkada langsung Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur. Ternyata tidak serta merta partai yang berhasil memperoleh jumlah suara terbanyak pada pemilu 2004 akan memenangkan pilkada. Kenyataannya, mengalami kegagalan pada saat Pilkada 2005 lalu. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan Partai Bulan Bintang dalam Pilkada Belitung Timur 2005 lalu menjadi pertanyaan besar akan kejadian seperti ini. Skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Partai Bulan Bintang (PBB) Dalam Pilkada Belitung Timur Tahun 2005” merupakan hasil dari sebuah penelitian kualitatif yang terfokus pada kegagalan PBB dalam memenangkan pesta demokrasi Pilkada langsung di Kabupaten Belitung Timur. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode dan jenis penelitian deskriptif. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan menekankan pada faktor penyebab kegagalan dalam Pilkada langsung di Kabupaten Belitung Timur. Jenis datanya adalah primer dan sekunder, teknik pengumpulan datanya yaitu dengan wawancara dan dokumentasi, tentunya untuk tetap menjaga kerelevanan data. Unit analisisnya adalah Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang di Kabupaten Belitung Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan Partai Bulan Bintang dapat diketahui dari indikator-indikator permasalahan. Adapun indikator penyebab tersebut bisa dilihat dari Intern dan Ekstern partai. Intern (dalam) partai yaitu: a). Keterbatasan Dana. Keterbatasan dana menjadi rentan dalam pengembangan dan proses perjuangan kemenangan. b). Kriteria Calon yang di Usung Partai. Sesunguhnya calon yang di usung partai belum banyak dikenal masyarakat luas akibatnya perolehan suara sedikit sekali. c). Manajemen Kampanye. Manajemen kampanye merupakan strategi untuk mempengaruhi khalayak, sebagai bentuk agar mendapatkan dukungan. Sedangkan indikator penyebab dari Ekstern (luar) partai yaitu: a). Pola Pikir Masyarakat yang Semakin Cerdas. Masyarakat memilih calon pemimpin yang telah berkonstribusi terhadap mereka. b). Persaingan Antar Partai. Persaingan menjadi kekhawatiran karena setiap partai mempunyai strategi-strategi yang berbeda dalam memenangkan calon dari partai mereka. c). Persaingan dengan Incumbent. Incumbent merupakan lawan yang patut diperhitungkan karena suasana kedekatan dan kekenalan masih kuat dengan masyarakat.