KETERBUKAAN DIRI ORANG DENGAN HIV /AIDS (ODHA) (STUDI KASUS TENTANG KETERBUKAAN DIRI ODHA PADA PENDAMPING DALAM PROSES PENDAMPINGAN DI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT CONTRAST YOGYAKARTA)

PUNGKI HEMAWATI (2009) KETERBUKAAN DIRI ORANG DENGAN HIV /AIDS (ODHA) (STUDI KASUS TENTANG KETERBUKAAN DIRI ODHA PADA PENDAMPING DALAM PROSES PENDAMPINGAN DI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT CONTRAST YOGYAKARTA). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (392kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (127kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (134kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (266kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (32kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (91kB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang keterbukaan diri ODHA melalui perumusan masalah bagaimana keterbukaan diri ODHA pada pendamping dalam proses pendampingan di LSM Contrast Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan keterbukaan diri ODHA dan menggambarkan fungsi keterbukaan diri ODHA dalam proses pendampingan tersebut. studi kasus digunakan peneliti karena studi kasus merupakan suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti di manfaatkan (Yin, 1996:18). Obyek penelitian ini adalah ODHA yang berjumlah 3 orang yang dipasangkan dengan pendamping. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi non partisipan, digunakan metode wawancara mendalam agar dapat menggali informasi yang dibutuhkan peneliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa obyek memiliki tingkat keterbukaan berbeda-beda. Bagi obyek perempuan mempunyai tingkat keterbukaan yang tinggi dibanding dengan laki-laki. Informan perempuan terletak pada tingkat hubungan puncak sedangkan laki-laki pada tingkat menyatakan gagasan dan pendapat. Tingkat hubungan puncak artinya mereka sama-sama terbuka baik masalah keseharian dan masalah yang paling pribadi, sedangkan tingkat menyatakan gagasan yaitu mereka hanya sekedar mencurhatkan masalah kesehatan, hobbi dan bukan masalah pribadi seperti keluarga. Fungsi keterbukaan diri mereka lebih pada fungsi keabsahan sosial, fungsi ini memiliki persamaan makna dengan fungsi keterbukaan diri yang berfungsi untuk klarifikasi terhadap situasi-situasi yang ditemui seseorang terutama situasi yang membingungkan dan mengecewakan. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki permasalahan yang sama yaitu sama-sama sebagai ODHA yang mana stigma dan diskriminasi di masyarakat masih melekat sehingga mereka membutuhkan dukungan sosial dan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 12 Jul 2022 03:36
Last Modified: 12 Jul 2022 03:36
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/11090

Actions (login required)

View Item
View Item