PERBEDAAN BESAR DISTORSI PANJANG GIGI PREMOLAR RAHANG BAWAH TERHADAP SUDUT PENGAMBILAN RADIOGRAF PERIAPIKAL (KAJIAN PADA MAHASISWA PSKG 2016)

Latar Belakang:Teknik bisecting cukup sering digunakan dalam praktik kedokteran, namun teknik bisecting juga memiliki kekurangan yaitu distorsi akibat kesalahan sudut vertikal dan horizontal. Kesalahan sudut yang terjadi dapat mengakibatkan distorsi berupa pemendekan atau pemanjangan ukuran gigi. Distorsi relatif lebih sering terjadi pada gigi premolar satu mandibula karena posisinya yang berada di sudut lengkung rahang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan besar distorsi panjang gigi premolar rahang bawah terhadap sudut pengambilan radiograf periapical.
Metodologi: Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif analitik dengan pendekatan cross- sectional. Jumlah sampel didapat dari hasil perhitungan menggunakan rumus pada penelitian ini sampel yang digunakan berjumlah 35 gigi premolar satu rahang bawah yang telah diekstrasi dan ditanam pada cetakan positif rahang bawah dan masing-masing sampel akan di rontgen dengan teknik periapical bisecting dengan sudut -10 derajat dan -15 derajat.
Hasil: Hasil uji Independent Sample T-test menunjukkan nilai signifikansi p?0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap besar distorsi antara sudut -10 derajat dan -15 derajat. Perbedaan tersebut kemungkinan karena disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti penempatan film dan bentuk lengkung rahang. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna antara besar distorsi panjang gigi premolar rahang bawah terhadap sudut pengambilan radiograf periapikal dengan sudut pengambilan -10 derajat dan -15 derajat.