Rifa Massufa Alifatuljannah (2020) UJI AKTIVITAS ANTAGONISME ETIL p-METOKSISINAMAT DARI Kaempferia galanga L. PADA RESEPTOR ?2-ADRENERGIK ORGAN AORTA MARMUT TERISOLASI SECARA IN VITRO DAN IN SILICO. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (102kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (802kB)
Bab I.pdf
Download (856kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (919kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (826kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (738kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (746kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (801kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Etil p-Metoksisinamat (EPMS) merupakan salah satu komponen utama yang terkandung dalam ekstrak rimpang kencur (Kaempferia Galanga L) dengan jumlah rendemen paling tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian EPMS terhadap ?-Adrenoreseptor dan aktivitas antagonisme terhadap otot polos aorta marmut terisolasi serta mengetahui nilai affinitas EPMS dengan molecular docking.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium dengan tema farmakologi molekular. Pengujian secara in silico dilakukan dengan menggunakan molecular docking pada senyawa EPMS terhadap reseptor ?-Adrenergik (PDB ID: 6PS6) dengan ligand uji dan pembanding timolol. Dosis EPMS yang digunakan untuk pengujian in vitro terhadap organ aorta marmut terisolasi adalah 1000 ?M dan 2000 ?M. Data yang diperoleh berupa kurva % respon kontraksi otot polos aorta marmut terhadap seri konsentrasi adrenalin, kemudian data diubah menjadi nilai pD2 yang dianalisis menggunakan uji statistik One-Way ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan senyawa EPMS 1000 ?M dan 2000 ?M memiliki aktivitas antagonisme karena terjadi pergeseran kurva respon kontraksi dan adanya penurunan nilai pD2. Pemberian EPMS dosis 1000 ?M dan 2000 ?M tidak dapat mencapai Emaks (100%). Nilai Emaks EPMS 1000 ?M dan 2000 ?M secara berturut-turut adalah 73.48
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 02:52 |
Last Modified: | 28 Oct 2021 06:52 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1134 |