STRATEGI PROMOSI WISATA CAGAR BUDAYA KOTAGEDE PADA TAHUN 2008 (STUDI DESKRIPTIF TENTANG STRATEGI PROMOSI WISATA KAWASAN CAGAR BUDAYA PADA YAYASAN KANTHIL UNTUK MENARIK MINAT WISATAWAN BERKUNJUNG KE

Kotagede merupakan suatu kawasan bekas peninggalan kerajaan Mataram Islam pada abad XVI masehi dengan luas kurang lebih3,07 km2. Kotagede merupakan salah satu dari kawasan bersejarah yang menyimpan begitu banyak peristiwa dari masa lalu sampai sekarang. Hanya segelintir orang yang tahu bahwa di Kotagede mempunyai banyak potensi wisatanya, untuk itu Yayasan Kanthil yang notabene anggotanya lahir dan besar di Kotagede prihatin dan mereka ingin mempromosikan Kotagede sebagai kawasan wisata cagar budaya dan perak menjadi bagian dari Kotagede. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti strategi promosi yang digunakan Yayasan Kanthil untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kotagede pada tahun 2008. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan suatu kasus dalam hal ini adalah strategi promosi yang di lakukan oleh Yayasan Kanthil yang bertujuan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kotagede dengan tekhnik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan juga wawancara. Untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kotagede Yayasan Kanthil memilih menggunakan strategi promosi dengan memanfaatkan empat bauran promosi yaitu: periklanan, humas dan publisitas, promosi penjualan, dan personal selling. Namun, dari hasil promosi yang dilakukan Yayasan Kanthil pada tahun 2008 belum memperoleh hasil yang memuaskan, dari target kenaikkan sebesar 4000 pengunjung hanya tercapai 1344 pengunjung, selain itu banyak strategi promosi yang tidak berlanjut. Dengan begitu strategi promosi yang mereka gunakan ternyata belum efektif dan optimal sehingga dalam upaya meningkatkan kunjungan wisata Yayasan Kanthil masih bisa meraih hasil yang di targetkan.