HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MASTITIS DENGAN USAHA-USAHA PENCEGAHANNYA PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Di Indonesia tahun 2008 hanya 14% ibu yang memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya. Mastitis merupakan suatu inflamasi/infeksi jaringan payudara yang terjadi paling umum pada wanita yang menyusui, meskipun hal ini dapat terjadi pada wanita yang tidak menyusui. Kejadian mastitis berkisar 2-33% ibu menyusui dan lebih kurang 10 % kasus mastitis akan berkembang menjadi abses, dengan gejala yang makin berat. Meskipun angka kejadian mastitis hanya sedikit,namun mastitis pada ibu menyusui dapat menimbulkan resiko komplikasi yang cukup berat, bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang mastitis dengan usaha-usaha pencegahannya pada ibu menyusui di Wilayah Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan digunakan 30 sampel. Analisa data menggunakan rumus Spearman’s Rho. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2010.

Hasil analisa data penelitian ini menunjukkan pengetahuan ibu tentang mastitis di Wilayah Puskesmas Kasihan I Yogyakarta termasuk dalam kategori berpengetahuan tinggi yaitu sebanyak 18 responden (60,0 %). Usaha-usaha pencegahan mastitis pada ibu menyusui di Wilayah Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 22 responden (73,3%). Hasil uji statistik menunjukkan koefisien korelasi bahwa nilai significancy menunjukkan angka 0,000 (p<0,05) dengan nilai r korrelasi 0,620. Jadi dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan tingkat pengetahuan tentang mastitis dengan usaha-usaha pencegahannya pada ibu menyusui di wilayah Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta.

Kata kunci: pengetahuan, mastitis, ASI, ibu menyusui