Persepsi Masyarakat Terhadap Marital Rape

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MARITAL RAPE

Dianita Sugiyo1 Fatimmah Denalian2

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta (55183), Indonesia

E-mail: denalian62@gmail.com

Intisari
Latar Belakang: Pemaksaan hubungan seksual dalam pernikahan (Marital Rape) merupakan salah satu kekerasan seksual terhadap perempuan yang terjadi dalam lingkup perkawinan. Marital rape menyebabkan dampak yang buruk bagi korban yang mengalaminya. Adapun dampak yang ditimbulkan marital rape meliputi dampak psikis dan dampak fisik. Pemahaman hadist dan ayat Al-Quran yang keliru menyebabkan banyaknya kasus marital rape. Padahal Agama Islam telah sangat mengatur relasi hubungan seksual antara suami isteri dan melarang keras adanya pemaksaan dalam berhubungan seksual.
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini untuk menggali persepsi masyarakat umum terhadap marital rape di wilayah Kerja Puskesmas Jetis Yogyakarta.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisa deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan menggunakan catatan lapangan. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling dan snow ball. Keabsahan data menggunakan teknik peer debriefing dan member checking. Analisa data terdiri dari: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan persepsi masyarakat terhadap marital rape meliputi persepsi dan pendapat masyarakat terhadap marital rape, persepsi masyarakat terhadap dampak marital rape, persepsi masyarakat terhadap marital rape dalam Islam, dan persepsi masyarakat terhadap payung hukum marital rape.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat telah memilki persepsi yang baik terhadap marital rape. Hal ini ditunjukan dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa marital rape merupakan tindakan yang tidak baik dan merupakan tindakan yang dilarang dalam agama Islam maupun dalam hukum Indonesia. Masyarakat juga berpendapat marital rape dapat berdampak buruk bagi fisik dan psikologis korban.

Kata Kunci: KDRT, Marital Rape, Kekerasan Berbasis Gender