HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA DENGAN REPUBLIK RAKYAT CHINA PADA MASA REFORMASI (1999-2002)

Skripsi yang berjudul “ Hubungan bilateral antara Indonesia dengan RRC pada masa Reformasi (1999-2002)” merupakan skripsi yang membahas sebuah hubungan internasional antara Indonesia dengan RRC pada masa reformasi, dimana setiap kepemimpinan penguasa mampu merubah politik luar negeri suatu Negara ataupun kebijakan berhubungan dengan Negara lain sesuai kebutuhan dan kemampuan suatu Negara pada saat itu.

Penulis menggunakan teori politik luar negeri untuk menganalisis dan mendefinisikan hubungan kedua Negara pada saat itu. Hubungan yang terjalin kedua Negara pada saat itu sangat tidak labil. Hubungan keduanya dimulai saat era soekarno yang menjalin erat hubungan dengan China, kemudian era Soeharto yang memutuskan hubungan diplomasi kedua Negara, era Habibie yang memutuskan untuk menjalin kerjasama lagi tetapi tidak ada hubungan kerjasama yang real, era Gus Dur dimana era ini hubungan kedua Negara meningkat cukup signifikan dengan adanya komunike bersama, era Megawati hubungan kedua Negara semakin membaik dengan adanya kesepakatan-kesepakatan sesuai dengan keinginan kedua Negara yang digarapkan mampu membangun kerjasama yang baik dan mutualisme.

Indonesia sendiri sangat ingin menjalin hubungan dengan China pada masa reformasi karena pada saat itu China merupakan Negara dengan perekonomian yang sangat kuat dan mampu bertahan dari krisis global pada waktu itu. Sehingga dengan adanya hubungan antara kedua Negara ini diharapkan mampu mendongkrak ekonomi Indonesia yang melemah dimulai pada tahun 1998.