HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP LAJU ALIRAN SALIVA DAN KALSIUM SALIVA

INTISARI
Latar Belakang: Saliva dapat dijadikan biomarker stres. Stres adalah rasa tertekan biasanya dialami mahasiswa ketika diharuskan untuk berpikir cepat. Stres dapat menurunkan volume laju aliran saliva dan nilai komposisinya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan laju aliran saliva dan kalsium saliva.
Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 31 subjek yang akan melaksanakan ujian Student Oral Case Analysis (SOCA). Subjek diminta untuk mengisi kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale-42 (DASS-42) dan diminta untuk meludah dengan teknik spitting, kemudian sampel diukur laju aliran salivanya dengan menggunakan timbangan digital. Kalsium saliva diukur menggunakan spechtrophotometer dengan kit DiaSys.
Hasil: Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara tingkat stres dengan laju aliran saliva P=0.579 (P>0.05), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara stres dengan kalsium saliva P=0.754 (P>0.05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan laju aliran saliva. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kalsium saliva.
Kata kunci: Stres, Saliva, Laju Aliran, Kalsium