STRATEGI PEMERINTAH INDONESIA DALAM PENYELESAIAN TUDUHAN DUMPING TERHADAP KERTAS FOTOKOPI A4 OLEH AUSTRALIA (2016-2019)

Indonesia dan Australia sepakat untuk membuka hubungan kerja sama perdagangan melalui Free Trade Agreement (FTA) antara ASEAN dengan Australia dan New Zealand (AANZFTA). Melalui kerjasama AANZFTA, membuat permintaan terhadap kertas fotokopi A4 Indonesia di Australia terus meningkat sehingga menggerus pasar Australia secara perlahan dan menyebabkan industri lokal Australia merasa terancam. Untuk itu, Assistant Minister for Industry, Innovation and Science Australia menerapkan Bea Masuk Anti-Dumping dengan tuduhan utama Particular Market Situation (PMS) yang ditemukan dalam Industri kertas Indonesia yaitu adanya situasi pasar tertentu yang menyebabkan harga bubur kertas sebagai bahan baku kertas terdistorsi. Penyebab munculnya PMS menurut Anti-Dumping Commision Australia yaitu salah satu bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia pelarangan ekspor kayu bulat sebagai bentuk subsidi negara. Kebijakan tersebut mengakibatkan penurunan ekspor kertas fotokopi A4 ke Australia. Dalam kasus ini, Pemerintah Indonesia menerapkan beberapa strategi untuk menyelesaikan kasus tuduhan tersebut: pertama negosiasi melalui hubungan diplomatik kepada Pemerintah Australia, dan kedua melalui Badan Penyelesian Sengketa atau Dispute Settlement Body dari World Trade Organization (WTO). Indonesia memenangkan kasus tersebut dengan menerapkan beberapa strategi yaitu pengajuan Amicus Curae, pengajuan bukti dan argumen yang kuat serta penerapan Special and Differential Treatment.
Kata kunci: Pemerintah Indonesia, Penyelesaian Dumping, Kertas fotokopi A4, Australia, WTO