Efisiensi Rantai Pasok Cabai Merah di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo

INTISARI
EFISIENSI RANTAI PASOK CABAI MERAH DI KECAMATAN PANJATAN KABUPTEN KULONPRGO. 2020. AYUNING MAWAR PRINGGANI (Skripsi dibimbing oleh SUSANAWATI DAN HERI AKHMADI). Rantai pasok cabai merah di Kecamatan Panjatan melewati beberapa pelaku hingga sampai ke konsumen akhir. Dalam proses rantai pasok pelaku harus menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki secara efisien untuk menghasilkan keutungan. Sehingga diperlukannya pengukuran efisiensi rantai pasok cabai merah di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulonprogo. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan struktur hubungan rantai pasok diilihat dari pelaku dan aktivitasnya, mengukur efisiensi rantai pasok cabai merah dilihat dari biaya, biaya transaksi, profit, pengembalian investasi dan persediaan. Penelitian ini dilakukan di Desa Garongan sebagai pusat dari pasar lelang dan PIKJ selama tahun 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling untuk petani dan snowball sampling untuk pelaku selain petani. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan dan wawancara terhadap 132 responden. Struktur hubungan rantai pasok dianalisis menggunakan analisis struktur hubungan rantai pasok sedangkan efisiensi rantai pasok dianalisis menggunakan PMS (Performance Measuring System) yang terdiri dari biaya produksi, biaya transaksi, profit, dan pengembalian investasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur hubungan rantai pasok terdiri dari 3 rantai pasok. Dari seluruh 4 indikator yang diukur pada rantai pasok cabai merah rantai ke 3 memiliki selisih paling kecil antara mean dengan standar deviasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa rantai pasok ke 3 adalah rantai yang paling efisien untk digunakan pada rantai pasok cabai merah. Rantai pasok ke 2 adalah rantai pasok yang tidak efisien karena memiliki selisih yang besar antara mean dan standar deviasi. Sehingga rantai pasok ke 2 adalah rantai pasok yang tidak efisien untuk digunakan pada rantai pasok cabai merah.