Mega Rahma Sandy (2020) STRATEGI KONSELING DALAM MENGHADAPI PELAKU AKSI KLITHIH PADA REMAJA (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (664kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (106kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (166kB)
Bab I.pdf
Download (105kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (247kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (198kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (459kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (88kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (100kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (748kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (277kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang faktor terjadinya aksi klithih yang dilakukan oleh remaja serta strategi konseling untuk menghadapi remaja pelaku aksi klithih di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta. Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya aksi klithih yaitu berasal dari faktor keluarga dan faktor lingkungan sosialnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data lalu kesimpulan. Subjek dan informan penelitian berupa Konselor BPRSR sebagai subjek dan dua orang remaja pelaku klithih sebagai informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aksi klithih yang dilakukan oleh kedua pelaku remaja tersebut didasari oleh faktor keluarga yang sudah bercerai, tidak diberi cukup atensi, tidak didalam keluarga yang memiliki disiplin yang tinggi dan selalu merasa kesepian didalam keluarganya sendiri, sedangkan dalam faktor sosialnya kedua pelaku masuk pada geng kenakalan remaja yang memiliki latar belakang tidak baik, namun merasa mendapatkan banyak perhatian ketika bersama geng delinkuen tersebut. Adapun strategi yang digunakan oleh Balai Perlindungan dan Sosial Remaja untuk menghadapi pelaku aksi klithih tersebut adalah bimbingan mental, bimbingan sosial, bimbingan fisik, konsultasi psikologi, konseling individu dan kelompok, serta bimbingan keterampilan. Dari 6 bimbingan tersebut diantara Pelaku #1 dan Pelaku #2 memiliki perbedaan, Pelaku #1 dapat dipengaruhi hanya pada bimbingan mental yang membantunya mengatur emosi berlebihannya, bimbingan sosial mampu membuatnya bersosialisasi dengan baik, bimbingan fisik mampu membuatnya menjadi lebih sehat dan berpikir positif, konseling individu mampu membuatnya mengungkapkan perasaanya, terakhir yaitu bimbingan keterampilan membantunya untuk berpikir pada masa depan. Sedangkan Pelaku #2 hanya pada bimbingan mental membantunya untuk menahan emosinya, bimbingan sosial membantunya mencari banyak teman, bimbingan fisik membantunya untuk tetap sehat, konseling kelompok membantunya untuk memiliki rasa kerjasama yang tinggi serta rrasa empati pada dirinya terhadap teman-temannya
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Komunikasi dan Penyiaran Islam S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 02:03 |
Last Modified: | 29 Oct 2021 02:56 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/1373 |