Pola Asuh Keluarga Broken Home Terhadap Anak Berperilaku Agresif (Studi Kasus SMA Muhammadiyah Bantul)

Keluarga merupakan peran yang sangat penting untuk memberikan kontribusi yang dominan terhadap terbentuknya karakter anak yaitu kepribadian, kecerdasan intelektual maupun spiritual. Orang tua yang seharusnya memberikan ketauladanan kepada anak, namun orang tua belum mampu memberikan yang terbaik untuk anak sehingga anak kurang mendapatkan bimbingan dengan baik dan akan mengakibatkan anak menjadi menonjolkan perilaku agresifnya. Dalam peneltian ini menarik teliti karena ada beberapa siswa korban broken home yang menonjolkan perilaku agresif verbal, dari perilaku agresif tersebut banyak guru mengeluh terhadap perilaku anak tersebut.
Penelitian bertujuan :1) Untuk mengetahui bentuk perilaku agresif yang muncul terhadap keluarga broken home 2) Untuk mengetahui bagaimana pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak berperilaku agresif. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Guru Bk, Siswa Dan Wali murid SMA Muhammadiyah Bantul.
Hasil ini menunjukkan bahwa 1) Bentuk perilaku agresif siswa korban broken home di SMA Muhammadiyah Bantul yaitu perilaku agresif verbal yang berupa jika berbicara tidak sopan, kasar dan menyinggung perasaan orang lain. 2) Pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak berperilaku agresif dari ketiga orang tua memberikan pola asuh yang berbeda yaitu Pola asuh Authotarian (Otoriter) Authoritative (Demokratis) Dan Unnivolved (Tidak Terlibat)