PAULINA MAYSARAH (2013) PERBANDINGAN KEJADIAN ASFIKSIA ANTARAPERSALINAN PRETERM DAN ATERM PADA PREEKLAMSIA BERAT DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (76kB)
Bab I.pdf
Download (49kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (87kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (58kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (61kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (57kB)
Abstract
Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin. Kehamilan kurang bulan (preterm) merupakan salah satu faktor resiko terjadinya asfiksia (Apgar Score < 7 pada menit pertama) pada bayi lahir. Hal ini dimungkinkan pada persalinan preterm dapat menyebabkan fungsi organ-organ bayi belum terbentuk secara sempurna termasuk juga organ pernafasan. Preeklamsia adalah salah satu penyebab utama morbiditas ibu dan janin dan kematian di dunia, menyebabkan hampir 40% dari kelahiran sebelum 35 minggu kehamilan (persalinan preterm). Pada ibu preeklamsia berat yang mengalami persalinan preterm lebih berisiko untuk melahirkan bayi asfiksia dibandingkan pada ibu preeklamsia berat yang mengalami persalinan aterm.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dan perbedaan kejadian asfiksia antara persalinan preterm dan aterm pada preeklamsia berat di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan pendekatan crossectional. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat usia kehamilan dan bayi asfiksia pada preeklamsia berat selama periode Januari 2009 – Mei 2012. Subyek penelitian ini sebanyak 46 sampel, dengan 23 subyek preeklamsia berat pada persalinan preterm dan 23 subyek preeklamsia berat pada persalinan aterm. Analisa data menggunakan analisa bivariat dengan uji Chi Square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – September 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada preeklamsia berat angka kejadian bayi Asfiksia pada persalinan preterm sebanyak 47,8% dan pada persalinan aterm sebanyak 39,1%. Diperoleh hasil yang tidak signifikan antara usia kehamilan dengan kejadian bayi Asfiksia, dengan nilai p = 0,187 ( p > 0,05 ) dan dengan nilai RR = 6,111 yang artinya bayi yang asfiksia pada preterm berisiko 6,111 kali lebih besar dari aterm. Dari hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna kejadian asfiksia antara persalinan preterm dan aterm pada preeklamsia berat di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Kata Kunci: Asfiksia, persalinan preterm, persalinan aterm dan preeklamsia berat.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ASFIKSIA, PERSALINAN PRETERM, PERSALINAN ATERM DAN PREEKLAMSIA BERAT. |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 25 Jun 2022 06:08 |
Last Modified: | 25 Jun 2022 06:08 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/13752 |