RIFDA NUR FAILASUFA (2013) PENGARUH PERBEDAAN DOSIS LASER CO2 DAN SCALPEL TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JARINGAN MUKOSA PASCASIRKUMSISI PADA LAKI-LAKI. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (161kB)
Bab I.pdf
Download (69kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (286kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (168kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (262kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (50kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (146kB)
PENDAHULUAN-1 (1).pdf
Restricted to Registered users only
Download (395kB)
INTISARI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Sirkumsisi merupakan suatu tindakan pembedahan dengan cara memotong seluruh atau sebagian preputium penis atas indikasi dan dengan tujuan tertentu. Saat ini telah banyak metode sirkumsisi yang digunakan, mulai dari metode konvensional sampai dengan yang non konvensional seperti Laser CO2. Laser CO2 memiliki kelebihan dapat menghemat waktu, perdarahan minimal, dan nyeri yang lebih ringan dibandingkan dengan sirkumsisi metode konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan dosis Laser CO2 dan scalpel terhadap kerusakan jaringan mukosanya atau ditinjau dari aspek histologi.
Desain penelitian ini adalah quasi experimental (the posttest only), menggunakan 24 preparat preputium dari 24 subjek yang diberikan perlakuan sirkumsisi menggunakan Laser CO2 yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu dosis rendah (3.5 W), sedang (7.0 W), tinggi (10 W), dan 6 sampel diberikan perlakuan dengan menggunakan scalpel sebagai kontrol. Pengukuran tingkat kerusakan jaringan dengan cara mengukur luas nekrosis, luas dilatasi pembuluh darah, perdarahan, reaksi inflamasi (leukosit), dan kedalaman kerusakan.
Hasil statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna meskipun pada analisis deskriptif menunjukkan adanya perbedaan antar dosis perlakuan dan kontrol. Nilai tertinggi rata-rata luas nekrosis terdapat pada dosis tinggi (6.971700 mm 2 ). Nilai tertinggi rata-rata luas dilatasi pembuluh darah terdapat pada dosis tinggi (0.445933 mm2 ). Persentase terbesar adanya perdarahan dan leukosit terdapat pada kelompok kontrol yaitu 33,3% dan 100%. Persentase terbesar kedalaman kerusakan pada derajat 2 yaitu kelompok kontrol. Hasil dari uji korelatif menunjukkan nilai positif. Disimpulkan bahwa semakin besar dosis Laser CO2 yang digunakan dalam tindakan sirkumsisi mengakibatkan semakin besar tingkat kerusakan jaringan mukosa yang ditimbulkan pascasirkumsisi.
Kata kunci: Sirkumsisi, Laser CO2, Kerusakan jaringan mukosa
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | SIRKUMSI, LASER CO2, KERUSAKAN JARINGAN MUKOSA |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 25 Jun 2022 01:14 |
Last Modified: | 08 Jan 2024 07:18 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/13780 |