PENGARUH EDUKASI TB PARU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA TB PARU DI KECAMATAN SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO

Pada program penanggulangan TB paru, masalah pengetahuan menjadi sangat penting karena masalah pengetahuan berkaitan dengan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TB sehingga edukasi dapat dilakukan. Berdasarkan hasil dari survey di Jawa Tengah, angka penemuan penderita baru Case Detection Rate (CDR) BTA (+) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 sebanyak 16.748 penderita atau 47,97 persen, meningkat bila dibandingkan dengan Case Detection Rate (CDR) tahun 2007 sebesar 47,75 persen. Target CDR secara nasional 70 persen. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh edukasi TB paru terhadap pengetahuan penderita TB Paru di Kecamatan Selomerto. Desain penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental sehingga sampel tidak dilakukan pengambilan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subyek apa adanya dengan metode non randomized pre-test dan post-test control group design. Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang untuk kelompok kontrol dan 15 orang untuk kelompok eksperimen dengan kriteria penderita TB paru yang melakukan pemeriksaan dan menjalani pengobatan di Puskesmas Selomerto, penderita Tuberkulosis dengan BTA (+) dan (-), penderita TB paru yang berdomosili di Kecamatan Selomerto, dan bersedia menjadi responden. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan berdasarkan Mann Whitney Test bahwa terdapat perbedaan kenaikan tingkat pengetahuan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, sehingga edukasi tentang TB paru berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan penderita TB paru pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen nilai P= 0,000 (<0,05).