KONVERSI AGAMA DARI ISLAM KE KRISTEN (STUDI KASUS DI KECAMATAN BABAT, KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR)

ABSTRAK
Konversi agama merupakan fenomena keagamaan yang krusial, di mana fenomena ini mencakup masuk atau berpindahnya seseorang dari agama sebelumnya ke agama yang diyakini (murtad), dan yang sebelumnya tidak memeluk agama kemudian memeluk agama tertentu. Sedangkan pada hakikatnya agama merupakan persoalan penting, yakni agama adalah suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang berakal, memegang peraturan Tuhan dengan kehendak-Nya sendiri untuk mencapai kebaikan hidup dan kebahagiaan akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor dan proses yang dialami seseorang dalam melakukan tindakan konversi agama dari agama Islam ke agama Kristen. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Babat, yang merupakan salah satu dari tiga titik daerah konversi agama di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang menekankan pada aspek wawancara mendalam dan dokumentasi.
Penentuan informan dilakukan secara purposive, yang bertujuan untuk menetapkan ciri-ciri khusus sehingga memudahkan peneliti dalam proses penelitian. Informan inti dari penelitian ini berjumlah dua orang pelaku konversi, dengan pengambilan data yang menekankan pada teknik wawancara mendalam (indepth iterview). Kemudian hasilnya dianalisis menggunakan analisis data deskriptif.
Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa (1) faktor ilahi (karunia Allah) yang berupa panggilan hati, rasa ketentraman dan kedamaian, (2) faktor sosial berupa kebiasaan dari orang tua pada saat masa kana-kanak, dan (3) faktor psikologi yang berupa tekanan batin dalam permasalahan keluarga. Ketiga faktor tersebut merupakan faktor dominan yang dialami oleh subjek penelitian dalam melakukan tindakan konversi agama. Sedangkan pada proses konversi agama, terdapat lima tahap proses kejiwaan yakni (1) masa tenang berupa masalah agama belum mempengaruhi sikap seseorang, (2) masa ketidaktenangan berupa masalah agama teleh mempengaruhi batin, (3) masa konversi berupa kemantapan batin yang telah terpenuhi untuk menentukan keputusan, (4) masa tenang dan tenteram berupa kepuasan terhadap keputusan yang telah diambil, dan (5) masa ekspresi konversi berupa ungkapan sikap menerima konsep baru dalam ajaran agama yang diyakini.
Kata Kunci : Konversi Agama, Faktor, Proses