Implementasi Program Pelatihan Guru Dalam Pengembangan Soft Skill Di MTs Negeri 3 Lembata Kabupaten Lembata

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan implementasi pengembangan soft skill serta Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi program pelatihan guru dalam pengembangan soft skill di MTs Negeri 3 lembata kabupaten lembata. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan Kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di MTs Negeri 3 Lembata Kabupaten Lembata. Subyek penelitian ini adalah 5 guru dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verfikasi.
Hasil penelitian ini adalah : 1) kemampuan soft skill guru MTs Negeri 3 Lembata masih menjadi kebutuhan, mengingat kondisi serta lingkungan belajar di sana yang mengharuskan guru agar meningkatkan profesionalitas di sekolah tersebut. Sehingga kemampuan soft skill guru MTs Negeri 3 Lembata dikembangkan selain dari pengembangan diri sendiri juga melalui pelatihan pelatihan yang diikuti, baik itu pelatihan yang disediakan oleh sekolah maupun pelatihan yang disediakan di luar sekolah. 2) implementasi pengembangan soft skill guru kepada siswa MTs Negeri 3 Lembata disalurkan melalui proses belajar Mengajar dan di terapkan berdasarkan pengembangan pelatihan yang di dapatkan oleh guru dari program pelatihan, pembelajaran tersebut disampaikan kepada siswa melalui penjelasan secara teori juga dengan praktek. 3) faktor pendukung: a) Pengembangan soft skill. meliputi: rencana pelaksanaan serta sarana prasarana yang mendukung. b) Implementasi program pelatihan. Meliputi: Guru, mengimplementasikan pengembangan soft skill yang didapat. Siswa, respon positif siswa terhadap metari yang diberikan. Sarana dan prasana yang mendukung. faktor penghambat: a) Pengembangan soft skill. meliputi: sedikitnya waktu pelatihan. b) Implementasi program pelatihan. meliputi: Guru, masih minimnya kemampuan guru. Siwa, latar belakang, karakter serta kendala bahasa. Sarana prasaran, minimnya fasilitas dan belum sepenuhnya lengkap.