PERTANGGUNGJAWABAN PENJUAL DALAM PERJANJIAN JUAL BELI YANG DILAKUKAN SECARA ONLINE (E-COMMERCE)

Pasal 1457 KUH Perdata, menjelaskan Jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan.. Jual beli dilaksanakan dengan berdasarkan perjanjian diantara kedua pihak. Perkembangan teknologi membuat proses berjalnnya jual beli mengalami perkembangan pesat, di era modern jual beli dapat dilakukan secara online atau berbasis elektronik. Perbedaan jual beli yang dilakukan secara langsung atau jual beli yang dilakukan secara online tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif , dengan bahan hukum premier yang terdiri dari peraturan perundang-undangan terkait jual beli online, bahan hukum sekunder yang digunakan adalah buku-buku dan jurnal-jurnal terkait jual beli online dan hukum perdata, bahan non hukum menggunakan kamus bahasa inggris serta melakukan wawancara dengan beberapa pakar atau ahli mengenai jual beli online. Penelitian ini menjawab bahwa dalam jual beli online yang dilakukan, penjual wajib memberikan tanggung jawab kepada pembeli jika barang yang diterima didapati cacat tersembunyi, cacat tersembunyi tersebut diakibatkan penjual tidak memberitahukan secara rinci kepada pembeli. Adapun bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh penjual adalah kompensasi (refund), ganti rugi, dan penggantian barang. Pembeli harus memberitahukan kepada penjual.