PENGARUH VARIASI SUHU PEMANASAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER MENGGUNAKAN BAHAN DASAR FLY ASH.

Dijaman ini perkemabangan pembangunan dalam bidang konstruksi sangat mempengaruhi pengunaan beton. Meskipun semen memiliki manfaat tetapi bisa menjadi ancaman ekologis yang serius seperti bahan baku semen terbuat dari bebatuan dan proses produksi semen menimbulkan gas karbon dioksida (CO2) serta menimbulkan abu yang mencemari udara. Hal ini akan terus meningkat dari tahun ketahun, dengan demikian dibutuhkan pengembangan bahan pengikat beton baru yang biasa disebut dengan geopolimer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi suhu terhadap kuat tekan beton geopolimer. Menentukan kuat tekan rata-rata terbesar dan terkecil. Menentukan suhu optimum untuk mencapai kuat beton maksimal. Pada penelitian ini digunakan variasai suhu pemanasan 450 C, 600 C, 750 C, 90° C dan 1050 C. Pengujian ini menggunakan 20 benda uji dan setiap 4 benda uji diberi variasi suhu pemanasan yang berbeda. Benda uji yang digunakan adalah berbentuk silinder dengan diameter ± 7,5 cm dan tinggi ± 15 cm. Dari hasil penelitian menunjukkan variasi suhu pada perawatan beton geopolimer berpengaruh terhadap nilai kuat tekan beton. Kuat tekan rata-rata terbesar 32,497 MPa pada suhu 90° C dan kuat tekan rata-rata terkecil 4,091 MPa pada suhu 45° C. Suhu optimum untuk mencapai kuat tekan beton maksimal 92,2330 C dengan kuat tekan beton sebesar 27,511 MPa.
Kata Kunci : geopolimer, abu terbang (fly ash), kuat tekan,variasi suhu