TARSIN (2010) PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT BAMBU DAN AGREGAT KONVENSIONAL DENGAN PENAMBAHAN SILICAFUME TERHADAP KUAT BELAH BETON RINGAN MENGGUNAKAN METODE FLOWING CONCRETE. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Abstract.pdf
Download (61kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Beban statis elemen struktur beton menjadi permasalahan yang umum dalam perancanaan, sehingga harus dibuat struktur penyangga (kolom) atau struktur fondasi dengan dimensi yang besar agar bangunan lebih stabil dan aman. Pemakaian bambu sebagai pengganti agregat adalah salah satu usaha untuk mereduksi berat jenis dan beban statis elemen struktur, karena bambu memiliki kekuatan struktur yang cukup tinggi. Berdasarkan pertimbangan struktur, material bambu layak digunakan sebagai alternatif rnaterial konstruksi. Namun pemakaian agregat bambu sebagai bahan campuran beton masih dalam tahapan pengembangan. Penelitian ini menitikberatkan pada masalah penggunaan bambu sebagai agregat beton dengan metode flowing concrete dengan penambahan silicafume pada tinjauan terhadap slump, serapan air, berat jenis dan kuat belah.
Variasi persentase bambu dalam campuran beton sebesar 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% dari berat agregat split konvensional dengan ukuran agregat bambu maksimum 15 mm berbentuk kubikal dan bahan tambah silicafume. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah beton silinder (diameter 15 cm dan tinggi 30 cm) identifikasi berat jenis dan pengujian tekan dilakukan setelah perawatan 14 hari
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | SKRIPSI PERBANDINGAN AGREGAT AGREGAT BAMBU AGREGAT KOVERSIONAL SILICAFUME BETON METODE FLOWING CONCRETE |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jun 2022 02:40 |
Last Modified: | 24 Jun 2022 02:40 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/14108 |